Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dulu Diary Pakai Gembok Sekarang Akun Medsos yang Digembok

8 Januari 2021   17:42 Diperbarui: 8 Januari 2021   17:57 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita melampiaskan emosi di media sosial maka bakal ada teman atau kerabat yang memberi komentar. Kalau komentarnya negatif justru dapat menambah stres dan tidak menyelesaikan masalah. 

Curhat di medsos juga sama saja menelanjangi diri sendiri karena kehidupan kita dan orang-orang disekitar akan diketahui publik.

Nah, inilah canggihnya perusahaan medsos. Untuk mengakomodir orang yang ingin curhat, dibuatlah fitur gembok dan pengaturan privasi yang ketat, seperti gembok kecil yang ada pada buku harian jaman dulu.

Contoh akun Twitter yang digembok. Foto twitter.com/digemmbok
Contoh akun Twitter yang digembok. Foto twitter.com/digemmbok

Jadi, meski internet adalah milik semua orang, kita tetap bisa mengatur siapa saja yang boleh melihat isi medsos kita.

Akan tetapi, ada orang yang sengaja tidak menggembok dan mengatur privasi akunnya meski isi curhatannya sangat pribadi dan vulgar.

Orang-orang yang demikian bisa saja mengidap factitious disorder by internet (gangguan buatan oleh internet).

Dahulu gangguan buatan ini sering dilakukan oleh pasien di rumah sakit. Mereka pura-pura sakit untuk mendapatkan perhatian medis. Kini factitious disorder merambah ke media sosial. Pengguna sering mengeluh sakit perut, sakit kepala, sampai sakit hati di media sosial untuk mendapatkan perhatian alias caper.

Saya juga punya teman masa sekolah yang mengaku leukemia dan kebetulan dia sering izin sakit. Ternyata kata ibunya dia tidak punya sakit apa-apa, sehat walafiat.

Kalau kita punya akun medsos yang digembok atau diatur ketat privasinya, sebenarnya privasi kita hanya aman dari mata orang-orang, namun data-data email, tanggal lahir, nomor ponsel, dan lokasi kita berada tetaplah rentan jatuh ke pihak lain.

Data-data kita di medsos tersimpan di server perusahaan medsos. Andai ada yang membajaknya, data kita akan dicuri dan digunakan untuk kepentingan marketing, riset, politik, atau kejahatan siber.

Maka dari itu berceloteh di medsos boleh saja, asal akunnya digembok, eh, yang penting curhatnya tidak kelewatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun