"Ka-kamu mau apa, May?" tanya Gimin gugup.
May berbisik di telinga Gimin, "Mau bersenang-senang."
Sementara itu Joy, Jun, dan Jack sudah menghilang ke dalam kamar meninggalkan jejak suara-suara teriakan dari mulut Joy.
Tinggal Ray dan Ken yang masih tinggal di ruang tamu ditemani Kim yang duduk berhimpit bergantian melepas kecup diantara mereka.
Beberapa detik kemudian Gimin merasakan aliran darah ke bagian tengah bawah tubuhnya makin deras tak terkendali.
Pada akhirnya Gimin melewati malam tahun baru dengan perasaan campur aduk yang terasa aneh. Entah dia harus mengutuk Ray karena membohonginya tentang makan-makan, atau bersyukur karena bertemu May.
Gimin terbangun di ruang tamu Ray keesokan harinya saat matahari sudah tinggi. Ray sudah bangun dan menawarinya sarapan nasi goreng dengan telur mata sapi.
"Mana yang lain?" tanya Gimin mendapati hanya dirinya yang ada di apartemen Ray.
"Sudah pulang," jawab Ray.
"May?"
"Sudah pulang juga. Kangen?"