Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tes Antigen, Libur Sekolah, dan Bosan di Rumah

22 Desember 2020   15:01 Diperbarui: 6 April 2021   07:46 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rapid test antigen adalah tes yang mendeteksi antigen dalam tubuh. Antigen adalah molekul yang mampu merangsang respon daya tahan tubuh. Molekul ini dapat berupa protein, polisakarida, asam nukleat, dan lipid.

Tiap antigen memiliki fitur permukaan berbeda yang dikenali sistem imun.

Virus Corona memiliki sejumlah antigen yang terdiri dari protein nukleokapsid. Maka rapid test antigen akan mendeteksi ada tidaknya protein tersebut.

Menurut dokter spesialis anak langganan kami, orang yang punya alergi dan autoimun sangat mungkin ketika di tes antigen atau antibodi hasilnya akan positif (reaktif) meski di dalam tubuhnya tidak ada virus Corona. Hal ini disebabkan ada reaksi khusus pada sistem imun mereka yang tidak seperti orang normal.

Di lain hal, rapid test antigen dianggap kurang sensitif dibanding rapid test PCR.

Tes antigen hanya efektif mendeteksi infeksi ketika jumlah virus dalam tubuh cukup tinggi. Kalau jumlah virusnya tidak terlalu tinggi, hasil tes antigen akan negatif.

Walaupun begitu, rapid test antigen punya kelebihan yaitu hasilnya bisa cepat diketahui dan bisa dilakukan di lebih banyak laboratorium dan fasilitas kesehatan. Rapid test antigen juga lebih akurat daripada rapid test antibodi serta lebih murah dan cepat daripada swab PCR.

Jadi jika nanti terjadi lonjakan kasus positif paska libur sekolah, Natal, dan tahun baru ini, kemungkinan terjadi dari orang yang hasil antigennya negatif tapi ternyata punya virus Corona dalam tubuhnya, lalu dia menularkan virus ke orang lain melalui dropletnya.

Ya salah pemerintah juga, sih, membolehkan orang liburan padahal vaksinasi saja belum mulai.

Pemerintah membolehkan orang liburan tapi mengimbau kalau bisa di rumah, ya di rumah saja. Selain itu karena pertimbangan ekonomi dan mengurangi pandemic fatigue pada rakyat.

Polri akan melakukan rapid test antigen secara acak di 70 rest area yang ada di pulau Jawa sebagai tanggung jawab atas kontrol pengawasan dan penerapan protokol kesehatan Covid-19. 

Tapi bagaimana jika polisi menemukan orang yang hasil antigennya positif? Apakah orang itu akan disuruh pulang dan dilarang melanjutkan perjalanan? Atau akan dilanjutkan dengan tes usap PCR di tempat terdekat, atau bagaimana? Entah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun