Queen's Gambit adalah nama salah satu strategi pembukaan tertutup pada permainan catur. Nama ini juga jadi judul serial keluaran Netflix berjudul The Queen's Gambit.
Pada banyak resensi dikatakan bahwa Elizabeth Harmon, biasa dipanggil Beth, berambisi memenangkan semua pertandingan catur, menurut saya tidak demikian. Catur adalah napas dan jiwanya. Beth tidak tahu bagaimana menjalani hidup tanpa catur.
Semasa kecil Beth ikut ibunya tinggal di caravan. Ibu Beth, Sarah Harmon, seorang PhD dan tersirat, pada kilasan-kilasan di tiap episode berbeda, menjalin hubungan spesial dengan orang kaya sampai hamil dan melahirkan Beth.Â
Sarah asalnya juga anak orang kaya tapi tidak dijelaskan kenapa dia hidup di caravan hanya berdua saja dengan Beth kecil.
Sarah sengaja menabrakkan mobilnya ke arah truk yang sedang melaju setelah bertengkar dengan ayah kandung Beth. Sarah tewas di tempat. Beth selamat tanpa luka segorespun dan masuk panti asuhan di usianya yang ke-9.
Meski punya ayah kandung, tapi dalam akte kelahiran nama ayahnya tidak ada, jadi Beth dianggap yatim piatu karena ibunya tidak punya orang tua dan saudara untuk mengasuh Beth.
Di panti asuhan saya menangkap ada keganjilan. Ada 3-4 anak kulit hitam disana, salah satunya remaja bernama Jolene yang kelak meminjamkan uang ribuan dolar pada Beth untuk bertanding ke Uni Soviet. Uni Soviet?
Setting cerita serial ini berlatar tahun 1960-an dimana Uni Soviet masih berdiri. Pada masa itu rasialisme di Amerika Serikat juga masih kental. Ada pemisahan dalam berbagai bidang yang disesuaikan dengan warna kulit, termasuk panti asuhan.Â
Berdasarkan arsip berita The New York Times tahun 1986 yang saya baca di nytimes.com, panti asuhan di AS era 1960-an masih menampung anak berdasarkan warna kulit.
Serial The Queen's Gambit ini diangkat dari novel berjudul sama karya Walter Tevis yang terbit pertama kali pada 1983 sebelum dicetak ulang pada 2003, mungkin saja Walter Tevis ingin menunjukkan Amerika yang humanis tanpa memandang warna kulit jadi dia "memasukkan" anak-anak kulit hitam ke panti asuhan itu. Entah. Ini cuma asumsi saya.
Sejak tayang perdana pada 24 Oktober 2020 lalu serial yang dibintangi Anya Taylor-Joy ini sudah ditonton lebih dari 62 juta akun Netflix di seluruh dunia.Â
Penjualan catur di situs lelang eBay Inggris juga naik terdongkrak oleh kesohoran serial ini dengan banyaknya pencarian pada kata "catur" mencapai kenaikan sebesar 273 persen.
Beth memang berbakat catur.
Pada usia sembilan tahun, Beth sudah mengalahkan murid-murid SMA.
Dia pertama kali melihat catur di ruang bawah tanah saat diminta gurunya membersihkan penghapus kapur. Disana dia melihat Pak Shaibel, seorang petugas kebersihan, sedang bermain catur seorang diri.Â
Beth tertarik pada catur lalu minta Pak Shaibel mengajarinya.
Panti asuhan jadi tempat pertamanya bermain catur sekaligus membuatnya ketergantungan obat penenang. Setiap menjelang jam makan siang pengurus panti memberikan tiga kapsul, satu diantaranya penenang.
Saya tidak melihat adegan yang menjelaskan kenapa panti memberikan obat penenang, saya duga penenang ini diberikan untuk mengendalikan anak-anak supaya tidak berulah.
Beth kemudian menyalahgunakan pil penenang itu pada malam hari supaya dirinya dapat berhalusinasi memainkan bidak-bidak catur sebelum tidur.
Sampai dewasa Beth masih menelan pil tersebut. Bukan hanya pil, Beth juga kecanduan alkohol terutama sejak ibu angkatnya meninggal. Untung saja penampilannya bermain catur tetap cemerlang karena Beth memang selalu mengasah dirinya dengan bermain dan membaca banyak buku tentang catur.
Selain dari Pak Shaibel, Beth juga dapat bantuan dari Harry. Harry adalah mantan lawan yang dikalahkan Beth dalam suatu turnamen catur. Harry berhenti dari dunia catur dan pergi ke bangku kuliah.Â
Menjelang dimulainya masa kuliah, Harry menelepon Beth dan menawarkan bantuan. Dia membawa banyak buku catur dan menginap di rumah Beth untuk jadi sparring partner Beth bermain catur.
Hari-hari mereka habiskan dengan bermain dan membahas catur, juga bercinta, supaya kemampuan Beth meningkat jika melawan Borgov lagi.
Harry lalu meninggalkan Beth karena patah hati. Beth tidak tertarik menjalin cinta dengannya meski mereka sudah tidur bersama. Lagipula Harry juga harus kuliah, kan.
Beth kemudian bertemu Benny pada kejuaraan nasional AS. Beth dan Benny pernah menjadi lawan di beberapa pertandingan catur sebelumnya. Maka itu Beth tidak menolak ketika Benny mengajaknya bermain catur cepat di kafe di sela kejuaraan nasional.Â
Beth berkali-kali kalah karena belum menguasai catur cepat, tapi pada akhirnya dia mengalahkan Benny di kejuaraan tersebut esok harinya.
Beth kemudian menerima tawaran Benny untuk tinggal di apartemen Benny yang kumuh dan kecil untuk berlatih catur. Benny mengajak teman-temannya menjadi sparring partner bagi Beth. Tujuannya jika Beth kelak melawan Borgov lagi, Beth harus menang.
Kenapa Borgov dan kenapa Harry dan Benny mau membantu Beth padahal Beth berkali-kali mengalahkan mereka di turnamen catur?
Karena mereka jatuh cinta pada Beth yang cantik dan menguasai bahasa Rusia.
Sedangkan Borgov adalah grandmaster catur nomor satu dunia yang belum terkalahkan.Â
Beth satu-satunya pecatur AS terbaik dan cepat atau lambat pasti akan bertanding melawan Borgov di Uni Soviet.
Beth sudah dua kali dikalahkan Borgov saat bertanding di Meksiko dan Paris. Jika Beth menang melawan Borgov, maka itu berarti kemenangan Amerika melawan komunisme. Berarti juga kemenangan Kristen terhadap atheis.Â
Maka itu Beth ditawarkan "endorse" dari lembaga Kristen. Lembaga itu akan membiayai perjalanan Beth ke kejuaraan dunia catur di Uni Soviet.Â
Sebagai imbal balik, Beth harus mempromosikan kegiatan-kegiatan lembaga Kristen tersebut, termasuk memberi pernyataan soal iman. Beth menolak karena tidak mau diatur soal iman. Beth mengembalikan semua uang sponsor tersebut.
Saat Beth kesulitan membiayai perjalanannya, datang Jolene, teman semasa bersama di panti asuhan. Jolene mengajak Beth ke pemakaman Pak Shaibel.Â
Pada saat mampir ke panti asuhan itulah Beth menangis teringat masa kecilnya bersama Pak Shaibel bermain catur di ruang bawah tanah.Â
Bagaimanapun Pak Shaibel adalah orang pertama yang mengenalkan Beth pada catur, termasuk strategi Queen's Gambit dan Sisilia Defense. Sisilia Defense inilah kesukaan Beth (juga Borgov) dalam bermain catur.
Adegan Beth menangis mengenang Pak Shaibel ini sedihnya sungguh terasa. Air mata menetes seperti kalau menonton drama Korea. Hemm, saya tidak pernah nonton drama Korea, sih, tapi kalau film Korea, sering.
Apakah penonton bosan melihat serial sepanjang tujuh episode ini berisi catur terus dan catur melulu.
Tidak. Setiap episode selalu ada kisah baru yang dilakoni Beth untuk memenangkan pertandingan demi pertandingan.
Istilah-istilah catur dan nomor petak pada papan catur terus terang membingungkan bagi orang yang awam catur, tapi tidak sampai membuat kening berkerut, kita malah dinikmatinya sebagai pengetahuan baru.
Walaupun kilas balik tentang masa lalu Beth dibuat pada tiap episode yang berbeda, tapi kita tidak kesulitan merangkai masa lalu dan karakter Beth sampai pada kehidupannya sebagai ratu catur.
Kita juga akan menikmati bidak-bidak catur bergerak seperti menari di tangan Beth. Gemulai, anggun, namun perkasa.
Alih-alih bosan, penonton tidak akan berkedip menontonnya karena setiap detiknya mengandung keseruan dan cerita baru.
Tetapi, saya penasaran kenapa pertandingan catur dengan lawan dari negara lain selalu berlangsung pada malam hari dengan suasana yang temaram. Entah.
Oh ya. Saya memang bukan orang pertama yang menulis tentang serial ini. Sudah ada Om Pepih Nugraha yang membahasnya, juga ada selusin Kompasianer yang menulisnya. Tetapi saya punya gaya sendiri mengulasnya, yah.Â
Karena hanya tayang sebanyak tujuh episode, The Queen's Gambit cocok ditonton mereka yang tidak suka menonton serial panjang dan bertele-tele.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H