Tapi ada positifnya juga, orangtua jadi mudah kalau mau konsultasi dengan guru, misal, bertanya tentang matematika, bahasa Jawa, atau seni musik.
Guru seni musik pernah kena "demo" karena memberi tugas bermain pianika untuk lagu di buku Tema tanpa memberikan notasinya. Pun pernah kena protes karena sang guru memberi contoh lagu dengan piano, sementara siswa-siswi menggunakan pianika.
Apakah sang guru musik dipecat? Tidak, meski beliau guru honorer, bukan PNS, namun hak kerjanya dilindungi oleh UU Cipta Kerja, eh, oleh sekolah sepanjang kerjanya bagus.
Lalu, kenapa orangtua harus berkonsultasi soal pelajaran bahasa Jawa? Wong Jowo kok ra iso boso Jowo.
Percayalah, seperti halnya bahasa Indonesia terasa sulit untuk orang Indonesia, bahasa Jawapun susah sekali teorinya untuk orang Jawa, terutama kromo hinggil dan aksara honocoroko.Â
Bisa dibilang pelajaran bahasa Jawa adalah salah satu mata pelajaran tersulit yang bikin orangtua senewen dan pusing karena jawabannya tidak bisa dicari di Google dan YouTube. Hemm~.
Saya pernah mengadu lewat Twitter soal banyaknya PR sekolah ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang dan meminta supaya semua sekolah di kabupaten diseragamkan saja memakai kurikulum darurat. Tetapi, dinas menjawab... ah, saya terus terang tidak mengerti apa maksud jawaban dari dinas pendidikan itu.
Meski demikian, saya angkat topi karena dinas terkait sangat responsif menjawab keluhan dan masukan dari warga.
Sebelumnya, satu bulan sekali wali kelas mengajar tatap muka berkeliling ke rumah siswa (home visit) secara berkelompok, namun ada oknum orangtua yang minta home visit seminggu sekali dan disetujui. Jadilah orangtua pontang-panting menyesuaikan jam kerja mereka dengan jadwal home visit yang lokasinya bergantian dengan anggota kelompok.
Sekarang home visit dihentikan sementara karena ada peningkatan kasus positif Covid-19.
Guru dan kepala sekolah sebetulnya sudah menerima banyak keluhan soal tugas yang bejibun. Tetapi, karena sekolah tetap menggunakan Kurikulum 2013 (K13) maka tiada jalan selain menuntaskan materi sesuai kurikulum. Kenapa demikian?Â