Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Juru ketik di emperbaca.com. Penulis generalis. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kontroversi "Cuties" di Netflix dan Ekses Seksualitas Gadis Kecil Kita

15 September 2020   12:42 Diperbarui: 15 September 2020   12:59 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dimanapun di dunia tiada yang lebih kejam dari lidah, ehm, jempol netizen. Netizen di negeri Paman Sam sukses membuat saham Netflix turun 9,5% dalam lima hari.

Apa sebab?

Poster promosi "Cuties", film berbahasa Prancis berjudul asli Mignonnes yang menampilkan anak-anak dibawah umur berpose dan berpakaian seksi yang jadi penyebabnya.

Cuties menceritakan kisah Amy, anak 11 tahun beragama Islam yang mendapati ayahnya akan menikah lagi dengan istri kedua. Amy yang marah dan sakit hati mencari pelampiasan dengan ikut kelompok tari yang diberi nama "the Cuties". 

The Cuties bermaksud mengikuti lomba dance dan akan tampil seatraktif mungkin untuk bisa menang, termasuk memakai kostum ala dancer dewasa.

Amy yang tanpa pengawasan, karena ibunya lebih sering menangis tersakiti oleh ayahnya yang selingkuh, pun sumpek dengan bibinya yang bawel memaksanya salat dan mengaji terus, mendorong Amy untuk mencari pengakuan di medsos. Dia menciptakan sendiri koreografi tari berdasarkan video striptease (tari telanjang) yang dia lihat di ponsel yang dia curi dari sepupunya.

Amy juga membuat beberapa berswafoto dengan filter yang membuat wajahnya terlihat lebih tua dari umur sebenarnya.

Amy yang lugu tidak tahu bahwa tarian yang dia lihat di video adalah tarian vulgar khusus dewasa dan ketika dia memamerkannya di pertunjukan saat sedang tampil bersama "the Cuties", sontak dia dijauhi teman-teman sekolahnya. Anggota "the Cuties" yang lain bahkan melarang Amy tampil lagi bersama mereka.

Disinilah sosok ibu yang mengasihi, menyayangi, dan melindungi anaknya muncul. Mariam, ibu Amy, tidak marah meski melihat anak perempuannya memakai baju minim, kontras dengan busana Mariam yang serba tertutup.

Di hari pernikahan suaminya, Mariam membolehkan Amy untuk tidak menghadirinya. Namun Mariam tetap hadir meski Amy memintanya untuk tinggal. Mariam beranggapan menerima suami yang berpoligami adalah salah satu kewajiban istri. Hemm~, itu karena Mariam miskin, kalau kaya dia pasti sudah minta cerai seperti Sarita Abdul Mukti.

Apa yang dialami Amy juga terjadi di sekitar kita. Remaja perempuan bisa berkebalikan perilakunya di medsos. Mereka tidak malu memposting kalimat-kalimat vulgar berkonotasi seks dan merendahkan diri sendiri. Padahal mereka berjilbab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun