Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Pekerja sektor informal. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menyaksikan Bumi "Pindah Rumah" via The Wandering Earth

13 Juni 2020   17:39 Diperbarui: 14 Juni 2020   17:13 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gempa tersebut membuat beberapa Mesin Bumi, mesin yang menggerakkan bumi supaya bisa "berjalan", mati. Salah satu mesin yang mati ada di Sulawesi (di Indonesia, ya). 

Kendaraan yang dipakai Liu Qi dan Han Duoduo akhirnya digunakan oleh pasukan militer menuju Sulawesi. Sesampainya disana ternyata mesin sudah berfungsi kembali. Tetapi gravitasi Jupiter juga menarik bumi semakin kuat. 

Liu Qi mengusulkan untuk menggabungkan gas di atmosfer bumi dan hidrogen di atmosfer Jupiter untuk mendorong bumi menjauh dari Jupiter. Tim militer memutuskan menggunakan Mesin Sulawesi untuk menembakkan plasma guna membakar atmosfer Jupiter. Sayangnya ketika dicoba Mesin Sulawesi ternyata tidak dapat menembakkan plasma ke angkasa. 

Liu Peiqiang, ayah Liu Qi yang menjadi astronot di stasiun luar angkasa yang memandu migrasi bumi ke Alpha Centauri, mendengar masalah tersebut karena dihubungi oleh Han Duoduo. 

Tidak ada jalan lain, Liu Peiqiang memutuskan menabrakkan stasiun luar angkasa yang penuh bahan bakar ke senjata plasma guna membakar atmosfer Jupiter. Sebelum mengorbankan diri Liu Peiqiang minta maaf kepada Liu Qi karena tidak dapat janjinya untuk pulang ke bumi. 

Pengorbanan Liu Peiqiang berhasil membuat bumi menjauh dari Jupiter dan meneruskan kembali perjalanannya menuju Alpha Centauri. 

Film The Wandering Earth ini diangkat dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Liu Cixin dan terbit pada tahun 2000. Liu Cixin adalah novelis spesialis fiksi-ilmiah yang telah mendapat banyak penghargaan atas karya-karya sastranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun