Julid awalnya dipopulerkan oleh penyanyi Syahrini yang diambil dari Bahasa Sunda "binjulid" yang artinya iri atau dengki. Lama-kelamaan julid (oleh netizen) dijadikan kependekan dari judes lidah.
Kata "nyinyir", menurut KBBI, adalah mengulang-ulang perintah atau cerewet. Di dunia netizen nyinyir lalu berarti "komentar negatif asal njeplak".Â
Dan siapakah netizen itu? Mereka yang aktif di media sosial dan cepat mengomentari hal-hal yang mereka lihat di internet dinamakan netizen atau warganet.Â
Kenapa netizen sangat mudah untuk julid dan nyinyir? Karena di dunia nyata mereka tidak bisa melakukan dua hal itu. Di internet bisa. Media sosial adalah salah satu tempat "pelarian" dari kenyataan hidup yang memusingkan.Â
Lalu apa bedanya julid dan nyinyir?Â
Disebut julid jika netizen "hanya" mengomentari apa yang mereka lihat.Â
Diva pop sekaligus anggota DPR-RI Krisdayanti memajang videonya di Instagram saat plesiran ke Swiss bersama keluarganya saat dunia sedang dilanda wabah Covid-19.Â
Pada videonya terlihat bandar udara di Zurich sepi kosong-melompong dan Krisdayanti bilang, "Cuma kita aja." Maka sontak netizen julid mengguyur Krisdayanti dengan hujatan.Â
Lalu disebut nyinyir jika netizen berkomentar pedas hanya berdasarkan ketidaksukaan dan mengabaikan fakta.Â
Baru saja ibunda Presiden Joko Widodo wafat dan netizen yang terlanjur benci kepada Jokowi lantas menghina almarhumah sejak belum dimakamkan.Â