Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kepedulian Kesehatan Masyarakat Rendah, Apakah Dampak dari Pendidikan Rendah?

14 Januari 2024   08:10 Diperbarui: 14 Januari 2024   21:49 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan merupakan aspek fundamental dalam kehidupan setiap individu, memegang peranan sentral dalam pembentukan kualitas hidup dan produktivitas suatu masyarakat. 

Namun, di tengah kemajuan zaman, paradigma kesehatan masyarakat Indonesia masih diwarnai oleh kebiasaan abai terhadap aspek kesehatan. Fenomena ini menggambarkan ketidakpedulian masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan.

Masyarakat Indonesia memiliki karakteristik khusus yang mempengaruhi perilaku kesehatannya. Faktor budaya, lingkungan, dan pola pikir yang terkadang mengabaikan prinsip-prinsip kesehatan menjadi tantangan serius. 

Pertanyaan mendasar muncul: Apakah kecenderungan ini dapat dihubungkan dengan tingkat pendidikan yang rendah?

Pendidikan, sebagai pilar utama perkembangan suatu bangsa, seharusnya membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga peduli terhadap kesehatannya sendiri dan masyarakat sekitar. 

Oleh karena itu, tulisan ini mencoba merunut dan menganalisis sejauh mana kebiasaan abai terhadap kesehatan di masyarakat Indonesia dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan yang rendah.

Gambaran Umum Kondisi Kesehatan Masyarakat

Pemahaman mendalam terhadap kondisi kesehatan masyarakat Indonesia menjadi langkah awal dalam merinci kompleksitas tantangan kesehatan. 

Statistik penyakit umum menjadi cermin yang mencerminkan situasi kesehatan di negeri ini. Data menunjukkan bahwa penyakit infeksi saluran pernapasan, penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi adalah beberapa penyakit yang sering dihadapi masyarakat. 

Tingginya angka kejadian penyakit menunjukkan adanya kekurangan dalam upaya pencegahan dan kesadaran masyarakat terkait gaya hidup sehat.

Faktor-faktor penyebab penyakit juga perlu menjadi fokus perhatian. Gaya hidup yang kurang sehat, pola makan tidak seimbang, dan kurangnya aktivitas fisik menjadi pemicu utama. Selain itu, akses terbatas terhadap layanan kesehatan berkualitas, terutama di daerah terpencil, menjadi kendala serius dalam penanganan penyakit dan pencegahan.

Faktor Budaya dan Lingkungan

Budaya memiliki dampak signifikan terhadap kebiasaan dan perilaku masyarakat terkait kesehatan. Beberapa tradisi dan norma dapat menghasilkan pola hidup yang tidak mendukung kesehatan. Misalnya, kebiasaan makan berlebihan pada acara-acara sosial atau perayaan tradisional dapat meningkatkan risiko penyakit terkait makanan. 

Lingkungan tempat seseorang tinggal juga memainkan peran penting. Pencemaran udara, air, dan tanah, bersama dengan kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penyebaran penyakit. Di samping itu, ketidaksetaraan akses terhadap layanan kesehatan dan infrastruktur dasar dapat memperburuk ketidaksetaraan kesehatan di antara lapisan masyarakat.

Hubungan antara Pendidikan Rendah dan Pengetahuan Kesehatan

Pendidikan memainkan peran sentral dalam membentuk pengetahuan individu, dan ketika berbicara tentang kesehatan, tingkat pendidikan dapat menjadi penentu penting. Individu dengan tingkat pendidikan rendah cenderung memiliki pengetahuan kesehatan yang terbatas. 

Dampak rendahnya tingkat pendidikan ini terlihat dalam pemahaman yang kurang mendalam tentang faktor-faktor risiko kesehatan, tata cara pencegahan penyakit, dan manfaat gaya hidup sehat.

Pentingnya pengetahuan kesehatan menjadi dasar bagi individu untuk membuat keputusan yang tepat terkait pola hidupnya. Oleh karena itu, rendahnya tingkat pendidikan dapat menjadi penghalang serius dalam memberikan pemahaman yang memadai tentang pentingnya menjaga kesehatan. Selain itu, tingkat literasi kesehatan yang rendah juga dapat menghambat akses masyarakat terhadap informasi kesehatan yang benar dan akurat.

Pengaruh pengetahuan terhadap perilaku kesehatan juga menjadi pertimbangan penting. Individu yang memahami risiko dan manfaat keputusan kesehatan cenderung mengadopsi gaya hidup sehat. Oleh karena itu, meningkatkan tingkat pendidikan dapat menjadi langkah awal yang signifikan untuk merubah perilaku kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Faktor Psikososial

Selain dari segi pengetahuan, tingkat pendidikan juga dapat memengaruhi faktor psikososial yang memainkan peran dalam membentuk perilaku kesehatan.

1. Stigma Terkait Kesehatan pada Individu dengan Pendidikan Rendah

Masyarakat seringkali memiliki stereotip dan stigma terkait dengan tingkat pendidikan rendah, termasuk dalam konteks kesehatan. Individu dengan pendidikan rendah mungkin menghadapi diskriminasi atau penilaian negatif terkait keputusan kesehatan mereka. 

Stigma ini dapat menjadi beban tambahan yang mempengaruhi keputusan individu terkait kesehatan mereka, mungkin membuat mereka enggan mencari bantuan medis atau mengikuti pedoman kesehatan.

2. Pengaruh Sosial dan Lingkungan Sekitar

Sosial dan lingkungan sekitar juga dapat memengaruhi perilaku kesehatan individu dengan pendidikan rendah. Faktor ekonomi, akses terhadap layanan kesehatan, dan dukungan sosial merupakan elemen-elemen krusial yang dapat membentuk pilihan kesehatan. 

Individu dengan pendidikan rendah mungkin memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya ini, memperumit upaya mereka untuk menjaga kesehatan dengan baik.

Mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor psikososial yang terkait dengan pendidikan rendah dapat membantu merancang program-program kesehatan yang lebih inklusif dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. 

Kesadaran dan pemahaman tentang dampak sosial dan psikologis dari pendidikan rendah adalah langkah awal yang krusial dalam membentuk upaya peningkatan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Upaya Peningkatan Kesadaran Kesehatan

Pendidikan kesehatan masyarakat menjadi sarana yang sangat penting dalam meningkatkan kesadaran kesehatan, terutama di kalangan masyarakat dengan pendidikan rendah. Program edukasi kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat target dapat menjadi kunci untuk merubah perilaku dan pola hidup.

Program Edukasi untuk Masyarakat dengan Pendidikan Rendah

Program ini harus dirancang dengan bahasa dan konteks yang dapat dimengerti oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Melibatkan tokoh-tokoh lokal atau mentor yang dapat menjadi contoh juga dapat memperkuat efektivitas program. Materi edukasi harus mencakup informasi tentang pentingnya gaya hidup sehat, pemahaman penyakit, dan tindakan pencegahan yang dapat diambil oleh individu.

Peran Sektor Pendidikan

Sektor pendidikan juga memiliki tanggung jawab besar dalam peningkatan kesadaran kesehatan di masyarakat.

Perbaikan Sistem Pendidikan untuk Meningkatkan Pemahaman Kesehatan

Sistem pendidikan perlu diperbaiki agar mencakup kurikulum yang memberikan pengetahuan kesehatan yang cukup kepada setiap tingkatan pendidikan. Pelibatan siswa dalam kegiatan praktis dan diskusi tentang masalah kesehatan dapat meningkatkan pemahaman mereka dan memotivasi untuk mengadopsi perilaku sehat.

Kolaborasi antara Sektor Kesehatan dan Pendidikan

Kolaborasi antara sektor kesehatan dan pendidikan dapat memperkuat upaya peningkatan kesadaran kesehatan. Program-program pendidikan kesehatan dapat diintegrasikan dalam lingkungan sekolah dan universitas. 

Tenaga pendidik dapat diajarkan untuk mengenali isu-isu kesehatan dan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum mereka. Demikian pula, tenaga kesehatan dapat terlibat dalam kegiatan pendidikan untuk memberikan informasi yang akurat dan mendukung.

Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, upaya peningkatan kesadaran kesehatan dapat menjadi lebih terintegrasi dan efektif, mencapai masyarakat dengan pendidikan rendah secara lebih merata.

Melalui pemahaman mendalam terhadap hubungan antara pendidikan rendah dan kebiasaan abai terhadap kesehatan, sejumlah temuan kunci dapat diringkas. Penyebab utama kebiasaan abai terhadap kesehatan mencakup rendahnya tingkat pengetahuan kesehatan di kalangan masyarakat dengan pendidikan rendah. 

Faktor psikososial, seperti stigma dan pengaruh sosial, juga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku kesehatan. Kesadaran rendah ini menjadi permasalahan serius yang memerlukan perhatian bersama untuk mencapai perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, meningkatkan tingkat pendidikan menjadi faktor kunci untuk mengatasi masalah ini secara holistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun