Budaya memiliki dampak signifikan terhadap kebiasaan dan perilaku masyarakat terkait kesehatan. Beberapa tradisi dan norma dapat menghasilkan pola hidup yang tidak mendukung kesehatan. Misalnya, kebiasaan makan berlebihan pada acara-acara sosial atau perayaan tradisional dapat meningkatkan risiko penyakit terkait makanan.Â
Lingkungan tempat seseorang tinggal juga memainkan peran penting. Pencemaran udara, air, dan tanah, bersama dengan kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penyebaran penyakit. Di samping itu, ketidaksetaraan akses terhadap layanan kesehatan dan infrastruktur dasar dapat memperburuk ketidaksetaraan kesehatan di antara lapisan masyarakat.
Hubungan antara Pendidikan Rendah dan Pengetahuan Kesehatan
Pendidikan memainkan peran sentral dalam membentuk pengetahuan individu, dan ketika berbicara tentang kesehatan, tingkat pendidikan dapat menjadi penentu penting. Individu dengan tingkat pendidikan rendah cenderung memiliki pengetahuan kesehatan yang terbatas.Â
Dampak rendahnya tingkat pendidikan ini terlihat dalam pemahaman yang kurang mendalam tentang faktor-faktor risiko kesehatan, tata cara pencegahan penyakit, dan manfaat gaya hidup sehat.
Pentingnya pengetahuan kesehatan menjadi dasar bagi individu untuk membuat keputusan yang tepat terkait pola hidupnya. Oleh karena itu, rendahnya tingkat pendidikan dapat menjadi penghalang serius dalam memberikan pemahaman yang memadai tentang pentingnya menjaga kesehatan. Selain itu, tingkat literasi kesehatan yang rendah juga dapat menghambat akses masyarakat terhadap informasi kesehatan yang benar dan akurat.
Pengaruh pengetahuan terhadap perilaku kesehatan juga menjadi pertimbangan penting. Individu yang memahami risiko dan manfaat keputusan kesehatan cenderung mengadopsi gaya hidup sehat. Oleh karena itu, meningkatkan tingkat pendidikan dapat menjadi langkah awal yang signifikan untuk merubah perilaku kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Faktor Psikososial
Selain dari segi pengetahuan, tingkat pendidikan juga dapat memengaruhi faktor psikososial yang memainkan peran dalam membentuk perilaku kesehatan.
1. Stigma Terkait Kesehatan pada Individu dengan Pendidikan Rendah
Masyarakat seringkali memiliki stereotip dan stigma terkait dengan tingkat pendidikan rendah, termasuk dalam konteks kesehatan. Individu dengan pendidikan rendah mungkin menghadapi diskriminasi atau penilaian negatif terkait keputusan kesehatan mereka.Â
Stigma ini dapat menjadi beban tambahan yang mempengaruhi keputusan individu terkait kesehatan mereka, mungkin membuat mereka enggan mencari bantuan medis atau mengikuti pedoman kesehatan.
2. Pengaruh Sosial dan Lingkungan Sekitar
Sosial dan lingkungan sekitar juga dapat memengaruhi perilaku kesehatan individu dengan pendidikan rendah. Faktor ekonomi, akses terhadap layanan kesehatan, dan dukungan sosial merupakan elemen-elemen krusial yang dapat membentuk pilihan kesehatan.Â
Individu dengan pendidikan rendah mungkin memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya ini, memperumit upaya mereka untuk menjaga kesehatan dengan baik.