Dilansir dari berbagai sumber, Dalam 100 gram Romanesco yang direbus, perkiraan kandungan gizinya mencakup sekitar 25 kalori, 2.1 gram protein, 5.3 gram karbohidrat, 2.8 gram serat, 0.3 gram lemak, 80 mg vitamin C, 0.2 mg vitamin B6, 0.3 mg mangan, dan 31 mg kalsium. Namun, nilai ini dapat bervariasi tergantung pada cara memasak dan varietas Romanesco yang digunakan.
3. Kohlrabi
Kohlrabi adalah sayuran yang berasal dari keluarga kubis-kubisan dan memiliki bentuk mirip dengan UFO mini. Dapat dimakan mentah atau dimasak, kohlrabi memiliki rasa yang segar dan renyah. Biasanya digunakan dalam sup, salad, atau diiris tipis sebagai camilan sehat.
Dilansir dari berbagai sumber, Dalam 100 gram kohlrabi mentah, Anda dapat mengharapkan sekitar 27 kalori, 1.7 gram protein, 6.2 gram karbohidrat, 3.6 gram serat, dan 0.1 gram lemak. Selain itu, kohlrabi menyediakan vitamin C sebanyak 62 mg, vitamin K sebanyak 42 mcg, serta beberapa mineral seperti kalium (350 mg), fosfor (46 mg), dan magnesium (19 mg). Kohlrabi juga mengandung senyawa fitokimia seperti glukosinolat yang diyakini memiliki potensi manfaat kesehatan.Â
4. Luffa
Luffa, sering disebut sebagai "lobak mandi" atau "sponge gourd," sebenarnya adalah anggota dari keluarga labu-labuan. Meskipun biasa digunakan dalam produk-produk pembersih alami, seperti spons mandi, luffa juga dapat dimakan. Biasanya dimasak dalam sup atau tumisan, menyediakan tekstur yang unik dan nutrisi seperti vitamin A, C, dan serat.
5. Purple Daikon
Daikon ungu, atau purple daikon, adalah varietas dari lobak Jepang dengan warna ungu yang menarik. Kandungan antioksidan dan senyawa fitokimia dalam purple daikon memberikan manfaat kesehatan yang serupa dengan daikon putih. Rasanya lebih manis dan sedikit pedas, sering digunakan dalam salad atau dimakan mentah sebagai camilan sehat.
6. Samphire
Samphire, juga dikenal sebagai "sea asparagus" atau "rock samphire," adalah sayuran laut yang tumbuh di tebing-tebing pantai. Memiliki rasa yang asin dan renyah, seringkali dimasak singkat atau dimakan mentah sebagai bagian dari hidangan laut. Kandungan nutrisinya yang tinggi akan vitamin dan mineral membuatnya menjadi tambahan yang menyegarkan dalam masakan.
Dengan memadukan sayuran-sayuran langka dalam pola makan sehari-hari, Anda tidak hanya akan memperluas pilihan kuliner Anda tetapi juga mengenali nilai gizi yang beragam. Kecintaan pada keunikan dan keberagaman ini dapat menjadi langkah pertama dalam menjelajahi dunia kuliner yang lebih luas.
Keanekaragaman sayuran langka membuka pintu untuk eksplorasi lebih dalam terhadap rasa, tekstur, dan manfaat kesehatan yang belum tentu ditemukan dalam sayuran-sayuran yang lebih umum. Dari ubi ungu Filipina hingga samphire dari tebing pantai, setiap sayuran langka memiliki cerita dan nilai gizi yang unik.
Dengan memasukkan sayuran-sayuran langka dalam masakan sehari-hari, kita tidak hanya memperkaya pilihan kuliner kita, tetapi juga memberikan penghargaan terhadap kekayaan alam yang melimpah.
Dengan itu, mari kita terus memperluas cakrawala kuliner kita dan menyambut keanekaragaman sayuran langka sebagai bagian tak terpisahkan dari pengalaman kuliner kita sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H