Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Para Artis jadi Caleg 2024, Terinspirasi Presiden Zelensky?

20 Mei 2023   09:42 Diperbarui: 20 Mei 2023   09:49 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Volodymyr Zelensky memegang Bulava, simbol kekuasaan Ukraina, selama upacara pelantikannya di parlemen di Kiev pada 20 Mei 2019. (Genya SAVILOV / AFP)

Mendengar Para artis terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai calon legislatif atau Nyaleg menjadi fenomena menarik dalam Pemilu 2024. Dalam hati saya, mungkin mereka terinspirasi dari Presiden Ukraina yakni Volodymyr Zelensky.

Langkah ini mengundang perhatian dan juga perdebatan di kalangan masyarakat. Apa yang mendasari keputusan mereka untuk memasuki arena politik? Apakah ini merupakan tindakan berani yang menunjukkan kepedulian mereka terhadap nasib bangsa, atau sekadar untuk memperluas platform dan pengaruh mereka?

Atau mungkin mereka mendapat ilham dari sosok Presiden Zelensky, seorang mantan aktor komedi yang berhasil memenangkan jabatan presiden di Ukraina, mungkin itu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi para artis indonesia terun ke ranah politik.

Baca juga: Pengaruh

Caleg artis menuai beragam komentar dimasyarakat, ada yang memberikan pujian dan apresiasi atas keberanian para artis untuk terjun ke dunia politik, sementara ada pula yang meragukan motivasi dan kualifikasi mereka.

Popularitas artis sebagai modal politik: Dilema antara pengaruh dan kualifikasi

Salah satu alasan utama di balik fenomena artis yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif adalah popularitas yang mereka miliki. Popularitas ini seringkali dianggap sebagai modal politik yang kuat, karena artis telah membangun basis penggemar yang besar dan memiliki kemampuan untuk menarik perhatian publik.

Dalam dunia politik yang sering kali dipenuhi oleh persaingan sengit, popularitas artis dapat menjadi aset yang membedakan mereka dari kandidat lainnya. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah popularitas semata sudah cukup untuk memenuhi tuntutan kualifikasi dan kompetensi yang diperlukan dalam dunia politik yang kompleks apalagi setelah masuk pemerintahan.

Alasan mendasar keputusan artis untuk terjun ke dunia politik

Di balik popularitas yang dimiliki oleh para artis, terdapat alasan yang mendasari keputusan mereka untuk terjun ke dunia politik. Beberapa artis menganggap langkah ini sebagai panggilan untuk berperan lebih besar dalam masyarakat, untuk menggunakan platform dan pengaruh mereka demi perubahan yang mereka anggap penting.

Mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk menyuarakan isu-isu sosial, ekonomi, atau politik yang mereka anggap relevan dan mendesak. Selain itu, terdapat pula artis yang melihat dunia politik sebagai peluang baru untuk mengembangkan karir mereka dan memperluas jejaring mereka di luar dunia hiburan.

Meningkatnya minat artis menjadi calon legislatif: Inspirasi dan ambisi yang terpicu

Penyebab meningkatnya minat artis untuk mencalonkan diri sebagai calon legislatif mungkin juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Ya, Mungkin saja seperti yang saya katakan di awal, sebagai contoh paling menonjol adalah Presiden Zelensky yang telah membuktikan bahwa seorang artis dapat memenangkan jabatan politik tertinggi. Itu mungkin jadi inspirasi mereka.

Dan mungkin bahwa mereka juga memiliki peluang untuk memberikan perubahan melalui jalur politik. Selain itu, faktor-faktor seperti ketidakpuasan terhadap kinerja politik saat ini, keprihatinan terhadap isu-isu krusial, atau keinginan untuk memberikan representasi yang lebih beragam di parlemen juga dapat menjadi penyebab meningkatnya minat artis untuk terjun ke dunia politik.

Volodymyr Zelensky: Dari aktor komedi menjadi Presiden Ukraina

Volodymyr Zelensky memegang Bulava, simbol kekuasaan Ukraina, selama upacara pelantikannya di parlemen di Kiev pada 20 Mei 2019. (Genya SAVILOV / AFP)
Volodymyr Zelensky memegang Bulava, simbol kekuasaan Ukraina, selama upacara pelantikannya di parlemen di Kiev pada 20 Mei 2019. (Genya SAVILOV / AFP)
Volodymyr Zelensky adalah seorang aktor komedi yang memasuki dunia politik dengan cara yang luar biasa. Dalam perjalanan karirnya yang terkenal di industri hiburan Ukraina, Zelensky akhirnya memenangkan pemilihan presiden pada tahun 2019. Kemenangan tersebut mengantarkannya kepada tanggung jawab yang sangat besar sebagai pemimpin negara. Zelensky memiliki latar belakang yang unik, memanfaatkan popularitasnya sebagai seorang aktor dan menawarkan visi yang menarik kepada pemilihnya.

Beberapa artis mencalonkan diri sebagai caleg di Pemilu 2024:

Perhelatan Pemilu 2024 telah menjadi panggung bagi para artis  Nama-nama terkenal dari dunia hiburan seperti Ahmad Dani, Deny Cagur, Melly Goeslaw, Tommy Kurniawan, Narji, Ramji, Eko Patrio, Pasha Ungu hingga Verrel Bramasta dan masih banyak lagi sudah mencuri perhatian publik dengan keputusan mereka untuk terjun ke dunia politik.

Beberapa di antaranya mungkin memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman yang relevan, sementara yang lain mungkin lebih bergantung pada popularitas mereka sebagai modal utama untuk memenangkan pemilu 2024.

Akan tetapi, sampai saat ini saya belum mengetahui dengan jelas konsep dan gagasan yang para artis bawa atau beragam masalah yang ingin mereka selesaikan atau perubahan yang ingin mereka lakukan sebagai anggota legislatif selain popularitas. Atau mungkin saya saja ya yang belum tahu atau kurang update.

Pendapat dari pengamat politik mengenai fenomena ini

Fenomena artis yang menjadi calon legislatif pada Pemilu 2024 telah memicu beragam pendapat dari para ahli dan pengamat politik.

Pendapat Najmuddin Rasul, seorang pengamat politik dari Universitas Andalas, menggambarkan fenomena yang terjadi dengan artis-artis yang mendaftar menjadi calon legislatif sebagai indikasi kegagalan partai politik dalam melakukan proses kaderisasi yang efektif. Menurutnya, langkah ini adalah upaya jalan pintas yang diambil oleh partai politik untuk memanfaatkan popularitas artis demi meraih dukungan pada Pemilu Legislatif.

Dan Menurut Lucius Karus seperti dialnsir dari BBC, keputusan partai politik untuk mengusung artis sebagai calon anggota legislatif dalam pemilu 2024 masih lebih didasarkan pada "nafsu untuk meningkatkan jumlah kursi di parlemen" daripada memperkuat fungsi legislasi.

Lucius Karus mengungkapkan bahwa partai politik lebih cenderung memilih artis yang telah populer sebagai calon legislatif karena mereka dianggap memiliki daya tarik yang lebih tinggi daripada kader partai yang kurang dikenal oleh publik. Keputusan ini lebih berorientasi pada aspek elektabilitas dan citra politik partai daripada pada kapabilitas kader partai dalam menjalankan tugas legislasi.

Dan banyak pengamat menyoroti kebutuhan akan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu politik dan pengetahuan yang memadai tentang sistem politik dan tugas-tugas legislatif. Ada kekhawatiran bahwa popularitas semata tidak cukup untuk menjalankan tugas-tugas sebagai anggota legislatif dengan efektif.

Beberapa skeptis juga mempertanyakan motivasi artis dalam mencalonkan diri, dan apakah mereka mungkin lebih tertarik pada eksposur publik atau promosi diri mereka sendiri daripada melakukan perubahan yang substansial dalam politik.

Tinjauan kritis terhadap fenomena ini

Bagi saya Fenomena artis yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif tidak menjadi persoalan selama mereka mempunyai ide dan gagasan kompetensi yang baik untuk menjawab isu-isu dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarkat. Bukan hanya sekadar modal popularitas semata.

Memang sebaiknya para caleg memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu politik dan tugas-tugas legislasi. saya khawatir bahwa kehadiran artis yang kurang terlatih atau tidak memiliki pengalaman politik yang cukup dapat mengorbankan kualitas pembuatan kebijakan publik.

Terlepas dari popularitas mereka, artis-artis ini harus mampu memahami dan menghadapi isu-isu yang kompleks, memahami sistem politik, untuk mencapai keputusan yang baik bagi masyarakat. Diperlukan upaya untuk menyelaraskan popularitas artis dengan kompetensi politik yang solid.

Idealnya, artis yang berencana terjun ke dunia politik seharusnya menjalani persiapan yang serius, termasuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang isu-isu politik yang relevan, memperoleh pengetahuan tentang proses legislasi, dan berinteraksi dengan konstituen mereka secara aktif. Mereka perlu menggabungkan popularitas mereka dengan pemahaman yang kuat tentang tugas dan tanggung jawab sebagai wakil rakyat.

Potensi dampak positif dan negatif dari kehadiran artis di dunia politik

Kehadiran artis di dunia politik dapat memiliki potensi dampak positif dan negatif yang perlu dievaluasi dengan cermat. Secara positif, artis dapat membawa popularitas yang kuat dan kemampuan untuk mempengaruhi opini publik, yang dapat digunakan untuk menyuarakan isu-isu yang penting dan memberikan suara baru di parlemen. Mereka juga dapat meningkatkan partisipasi politik dan meningkatkan minat masyarakat terhadap proses politik.

Namun, potensi dampak negatif juga perlu dipertimbangkan. Artis yang tidak mempersiapkan diri dengan baik atau memiliki motif yang kurang jelas dapat menghadapi kesulitan dalam memenuhi tuntutan pekerjaan legislatif yang kompleks. Keberadaan artis yang kurang kompeten dalam dunia politik juga dapat mengurangi kualitas kebijakan publik dan memunculkan keraguan dalam kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik.

Oleh karena itu, Kita Sebagai masyarakt perlu teliti dalam memilih caleg bukan hanya sekadar pertimbangan popularitas saja akan tetapi harus yang memiliki kualifikasi, pengetahuan, dan komitmen politik yang baik sangat penting untuk dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, fenomena artis Nyaleg dalam Pemilu 2024 mencerminkan adanya perubahan dan dinamika dalam dunia politik. Namun, perlu ada penilaian yang teliti terhadap kualifikasi dan kompetensi. Bukan hanya ikut caleg karena merasa popular atau terinspirasi dari presiden zelensky. Yang kita semua tahu lah kondisi zelensky dan ukraina sekarang. Namun juga harus berdasarkan kompetensi untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Salam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun