Ada pula yang mengkritik manajemen rumah ibadah yang dianggap kurang transparan dalam pengelolaan dana dan tidak melakukan tindakan pencegahan yang memadai terhadap pemalsuan QRIS.
Dalam menghadapi fenomena ini, berbagai reaksi dan tanggapan masyarakat menjadi refleksi penting bagi manajemen rumah ibadah untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengantisipasi dan mengatasi masalah ini.
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) telah menjadi salah satu metode yang populer digunakan dalam penghimpunan dana di tempat ibadah, termasuk di dekat saya. Saya masih ingat ketika beberapa tahun lalu, masjid di sekitar tempat tinggal saya mulai memperkenalkan penggunaan QRIS sebagai alternatif bagi umat untuk berdonasi.
Manfaat penggunaan QRIS dalam penghimpunan dana di tempat ibadah sangatlah jelas. Pertama, QRIS memberikan kemudahan bagi umat untuk berdonasi. Cukup dengan melakukan pemindaian kode QR yang tertera di kotak amal masjid menggunakan aplikasi dompet digital di ponsel, umat dapat dengan cepat dan praktis memberikan sumbangan mereka tanpa harus membawa uang tunai.Â
Kedua, penggunaan QRIS juga dianggap lebih transparan, karena umat dapat melihat langsung jumlah dana yang telah terkumpul secara online, sehingga dapat memantau penggunaan dana secara lebih akuntabel.
Namun, penggunaan QRIS dalam penghimpunan dana di tempat ibadah juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, masih ada sebagian umat yang belum familiar dengan teknologi QRIS, terutama mereka yang tidak terbiasa menggunakan dompet digital atau tidak memiliki akses ke internet.Â
Hal ini dapat mengurangi partisipasi umat dalam berdonasi. Kedua, ada risiko keamanan terkait dengan pemalsuan QRIS, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.Â
Oknum yang tidak bertanggung jawab dapat memalsukan QRIS yang terpasang di kotak amal masjid, sehingga dana yang terkumpul dapat digunakan dengan cara yang salah.
Namun, meskipun ada kekurangan, penggunaan QRIS dalam penghimpunan dana di tempat ibadah tetap menjadi pilihan yang populer. Banyak rumah ibadah yang telah melakukan upaya untuk meningkatkan keamanan QRIS, seperti memastikan QRIS yang digunakan adalah resmi dan melakukan pemantauan yang ketat terhadap pengelolaan dana yang terkumpul.Â
Selain itu, sosialisasi dan penyuluhan kepada umat tentang penggunaan QRIS yang aman juga menjadi langkah penting dalam menghadapi risiko pemalsuan QRIS.
Sebagai seorang jamaah, saya juga merasa perlu untuk memastikan keamanan dana yang saya donasikan melalui QRIS. Saya selalu berusaha untuk memastikan QRIS yang saya scan adalah resmi dan sah, serta memantau penggunaan dana yang terkumpul melalui informasi yang disediakan oleh rumah ibadah.Â