"Membuat Perencanaan belanja jelang ramadhan agar pengeluaran terkendali"
Ramadan tinggal beberapa hari lagi, dan seperti setiap tahunnya, saya merasa khawatir dengan kenaikan harga kebutuhan pokok yang selalu terjadi menjelang bulan suci ini.
Saat saya mengingat Ramadan tahun lalu, saya masih teringat betapa sulitnya saya dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari. Harga minyak goreng, telur, dan daging yang menjadi kebutuhan pokok selama Ramadan meningkat tajam, sementara persediaannya semakin terbatas.
Kami sering kesulitan menemukan persediaan kebutuhan pokok di toko-toko di sekitar rumah kami. Bahkan ketika kami menemukan kebutuhan pokok yang dibutuhkan, harganya pun selalu lebih tinggi dari harga biasanya. Hal ini membuat pengeluaran bulanan kami meningkat secara signifikan dan sulit untuk dikendalikan.
Dan menjelang Ramadhan tahun ini. Benar saja, bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan sudah mulai terasa.
Beberapa pasar yang dekat dengan rumah saya dimana orang tua saya juga berjualan kebutuhan pokok. seperti di Pasar Pamarayan dan Pasar Petir Serang Banten, juga sudah mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
Perkirakan saya 20-30% kenaikan rata-rata kebutuhan pokok. Seperti telur dari harga Rp. 28.000/Kilo menjadi Rp. 32.000/Kilo, minyak goreng dari Rp. 15.000/Liter sekarang bisa Rp. 18.000/Liter dan cabai rawit yang tadinya kisaran Rp. 60.000 sekarang bisa sampai Rp.80.000.
Saya merasa khawatir, karena jika kenaikan harga terus berlanjut hingga Ramadan, maka pengeluaran bulanan kami akan semakin tidak terkendali.
Namun, tahun ini, saya ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Saya ingin membuat perencanaan belanja yang lebih baik untuk memastikan pengeluaran kami terkendali selama Ramadan.
Saya akan mengevaluasi pengeluaran Ramadan tahun lalu, menentukan prioritas belanja, membuat rencana belanja, serta mencari tips hemat saat berbelanja untuk Ramadan.
Saya juga akan mencari cara untuk mengatasi kenaikan harga kebutuhan Ramadan yang tidak wajar.
Saya yakin, dengan membuat perencanaan belanja yang baik, kami dapat mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi dan menyambut Ramadan dengan tenang dan penuh suka cita.
Setelah saya merasa khawatir dengan kenaikan harga kebutuhan pokok dan membuat keputusan untuk membuat perencanaan belanja yang baik dan terkendali, langkah pertama yang saya lakukan adalah mengevaluasi pengeluaran Ramadan tahun lalu.
Saya mencari tahu berapa besar pengeluaran bulanan kami selama Ramadan tahun lalu. Dari hasil pencarian, saya terkejut melihat bahwa pengeluaran kami selama Ramadan jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Saya juga melihat bahwa sebagian besar pengeluaran kami selama Ramadan digunakan untuk membeli kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan daging.
Namun, pengeluaran kami selama Ramadan tahun lalu tidak dihitung dengan memperhitungkan kenaikan harga kebutuhan Ramadan. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah memperhitungkan kenaikan harga kebutuhan Ramadan saat menghitung pengeluaran kami.
Saya mencari tahu seberapa besar kenaikan harga kebutuhan pokok selama Ramadan tahun lalu, dan menemukan bahwa kenaikannya cukup signifikan.
Saya juga membaca bahwa biasanya kenaikan harga kebutuhan pokok selama Ramadan berkisar antara 20-30%, terutama pada beberapa jenis kebutuhan pokok seperti daging, telur, dan minyak goreng.
Mengingat kenaikan harga yang signifikan ini, saya menyadari bahwa membuat perencanaan belanja yang baik dan terkendali sangat penting untuk dilakukan, agar pengeluaran kami tidak semakin membengkak selama Ramadan.
Setelah mengevaluasi pengeluaran Ramadan tahun lalu dan memperhitungkan kenaikan harga kebutuhan pokok selama Ramadan, langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah menentukan prioritas belanja.
Saya mulai dengan menyusun daftar kebutuhan yang dibutuhkan selama Ramadan. Saya membagi daftar kebutuhan tersebut menjadi dua kategori, yaitu kebutuhan pokok dan kebutuhan non-pokok.
Kebutuhan pokok termasuk beras, gula, minyak goreng, daging, dan telur, sedangkan kebutuhan non-pokok termasuk bahan-bahan makanan khas Ramadan, seperti kurma, kue kering, dan sirup.
Setelah menyusun daftar kebutuhan, saya menetapkan prioritas belanja dengan mempertimbangkan kebutuhan yang paling penting dan harus dipenuhi terlebih dahulu.
Kebutuhan pokok memiliki prioritas yang lebih tinggi dibandingkan kebutuhan non-pokok, karena kebutuhan pokok merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditunda dan sangat penting bagi kelangsungan hidup kami.
Selain itu, saya juga mempertimbangkan faktor kenaikan harga kebutuhan pokok selama Ramadan. Saya mencoba mencari informasi mengenai perkiraan kenaikan harga kebutuhan pokok pada tahun ini, sehingga saya bisa memperhitungkan anggaran belanja dengan lebih akurat.
Dalam menentukan jumlah belanja yang tepat, saya mencoba menghitung berapa besar pengeluaran yang dapat kami keluarkan setiap minggu.
Saya juga memperhatikan jumlah uang yang tersedia setiap minggunya dan membaginya untuk kebutuhan belanja selama Ramadan.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kami tidak mengeluarkan uang lebih dari yang diperlukan dan mempertahankan pengeluaran kami tetap terkendali.
Dengan menentukan prioritas belanja dan jumlah belanja yang tepat, saya merasa lebih siap untuk menyambut Ramadan dengan tenang dan tanpa khawatir akan pengeluaran yang tidak terkendali.
Setelah menentukan prioritas belanja dan jumlah belanja yang tepat, langkah selanjutnya adalah membuat rencana belanja yang lebih rinci.
Pertama-tama, saya menentukan jumlah uang yang tersedia untuk dibelanjakan selama Ramadan. Saya menghitung jumlah uang yang akan masuk setiap bulannya, termasuk gaji dan sumber pendapatan lainnya, lalu memperhitungkan pengeluaran bulanan lainnya seperti cicilan, tagihan, dan biaya-biaya lainnya.
Dari hasil perhitungan tersebut, saya menentukan jumlah uang yang dapat saya sisihkan untuk kebutuhan Ramadan.
Selanjutnya, saya menyusun rencana belanja dengan memperhatikan daftar kebutuhan yang telah saya buat sebelumnya.
Saya mencatat harga-harga kebutuhan pokok dan non-pokok yang saya butuhkan, lalu menentukan prioritas belanja untuk setiap kebutuhan tersebut.
Dengan memiliki rencana belanja yang terstruktur, saya dapat menghemat waktu dan uang, serta memastikan bahwa semua kebutuhan telah tercukupi.
Selain itu, saya juga memperhitungkan cicilan dan tagihan yang harus saya bayarkan selama Ramadan. Saya mencatat jatuh tempo cicilan dan tagihan tersebut, lalu menyisihkan sejumlah uang dari anggaran belanja Ramadan untuk membayarnya.
Dengan begitu, saya dapat memastikan bahwa saya tidak terlambat membayar cicilan dan tagihan, dan menghindari denda dan bunga yang dapat menambah pengeluaran.
Dalam membuat rencana belanja, saya juga mengalokasikan sejumlah uang untuk kebutuhan darurat. Saya menyadari bahwa selama Ramadan, kebutuhan dan pengeluaran mungkin akan berubah dan tidak bisa diprediksi sepenuhnya.
Oleh karena itu, saya menyisihkan sejumlah uang untuk keperluan darurat yang mungkin timbul selama Ramadan.
Dengan membuat rencana belanja yang matang dan terstruktur, saya merasa lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi Ramadan. Saya yakin bahwa dengan rencana yang baik, pengeluaran kami selama Ramadan dapat terkendali dan kami dapat merayakan Ramadan dengan penuh berkah dan kebahagiaan.
Selain membuat rencana belanja yang matang, ada beberapa tips hemat saat berbelanja untuk Ramadan yang dapat saya terapkan agar pengeluaran saya dapat terkendali.
Pertama, saya dapat membeli kebutuhan Ramadan secara bertahap. Saya dapat membuat jadwal belanja yang teratur dan membeli kebutuhan pokok secara berkala.
Dengan begitu, saya dapat menghindari membeli semua kebutuhan sekaligus yang dapat membuat pengeluaran menjadi tidak terkendali.
Kedua, saya dapat mencari promo dan diskon saat berbelanja. Selama Ramadan, biasanya banyak toko atau supermarket yang memberikan promo dan diskon untuk produk-produk tertentu.
Saya dapat memanfaatkan promo dan diskon tersebut untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah.
Terakhir, saya dapat membandingkan harga kebutuhan Ramadan di beberapa toko. Saya dapat mencari informasi mengenai harga kebutuhan pokok yang saya butuhkan di beberapa toko dan membandingkannya.
Dengan membandingkan harga, saya dapat memilih toko yang menyediakan harga yang lebih murah dan menghemat pengeluaran.
Dengan menerapkan tips hemat saat berbelanja untuk Ramadan, saya dapat menghemat pengeluaran dan memastikan bahwa kebutuhan kami tercukupi selama Ramadan.
Dengan begitu, saya dapat merayakan Ramadan dengan tenang dan penuh berkah.
Dalam merayakan Ramadan, tidak dapat dipungkiri bahwa pengeluaran akan meningkat karena kebutuhan pokok yang semakin banyak dan harganya pun semakin mahal.
Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan belanja yang matang agar pengeluaran dapat terkendali.
Dengan menerapkan perencanaan belanja yang matang dan tips hemat saat berbelanja untuk Ramadan, kita dapat menghemat pengeluaran dan memastikan kebutuhan selama Ramadan tercukupi.
Oleh karena itu, saya sangat menyarankan untuk membuat perencanaan belanja yang matang dan disiplin dalam mengikutinya.
Selamat merayakan Ramadan, semoga kita mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H