Selanjutnya, saya menyusun rencana belanja dengan memperhatikan daftar kebutuhan yang telah saya buat sebelumnya.
Saya mencatat harga-harga kebutuhan pokok dan non-pokok yang saya butuhkan, lalu menentukan prioritas belanja untuk setiap kebutuhan tersebut.
Dengan memiliki rencana belanja yang terstruktur, saya dapat menghemat waktu dan uang, serta memastikan bahwa semua kebutuhan telah tercukupi.
Selain itu, saya juga memperhitungkan cicilan dan tagihan yang harus saya bayarkan selama Ramadan. Saya mencatat jatuh tempo cicilan dan tagihan tersebut, lalu menyisihkan sejumlah uang dari anggaran belanja Ramadan untuk membayarnya.
Dengan begitu, saya dapat memastikan bahwa saya tidak terlambat membayar cicilan dan tagihan, dan menghindari denda dan bunga yang dapat menambah pengeluaran.
Dalam membuat rencana belanja, saya juga mengalokasikan sejumlah uang untuk kebutuhan darurat. Saya menyadari bahwa selama Ramadan, kebutuhan dan pengeluaran mungkin akan berubah dan tidak bisa diprediksi sepenuhnya.
Oleh karena itu, saya menyisihkan sejumlah uang untuk keperluan darurat yang mungkin timbul selama Ramadan.
Dengan membuat rencana belanja yang matang dan terstruktur, saya merasa lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi Ramadan. Saya yakin bahwa dengan rencana yang baik, pengeluaran kami selama Ramadan dapat terkendali dan kami dapat merayakan Ramadan dengan penuh berkah dan kebahagiaan.
Selain membuat rencana belanja yang matang, ada beberapa tips hemat saat berbelanja untuk Ramadan yang dapat saya terapkan agar pengeluaran saya dapat terkendali.
Pertama, saya dapat membeli kebutuhan Ramadan secara bertahap. Saya dapat membuat jadwal belanja yang teratur dan membeli kebutuhan pokok secara berkala.
Dengan begitu, saya dapat menghindari membeli semua kebutuhan sekaligus yang dapat membuat pengeluaran menjadi tidak terkendali.