Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengapa Kita Butuh Diskusi Teoritik di Era Informasi Ini?

21 Maret 2024   19:10 Diperbarui: 21 Maret 2024   19:13 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan demikian, teori menjadi vital dalam membantu kita navigasi melalui kompleksitas dunia yang sering kali reduktif dan simplistik.

Teori: Bukan Hanya Akademis

Penting untuk dipahami bahwa teori bukan hanya untuk dunia akademis. Dari cara kita memahami media, politik, hingga relasi sosial, teori memberikan alat untuk mempertanyakan dan memahami berbagai aspek kehidupan kita.

Dalam era informasi ini, dimana narasi bisa dengan mudah dibentuk dan dibelokkan, teori menjadi lebih penting dari sebelumnya sebagai alat untuk kritis dan reflektif.

Teori dan Masa Depan

Sejalan dengan perkembangan zaman, teori juga terus beradaptasi. Pertanyaan tentang apa artinya menjadi manusia, bagaimana kita berinteraksi dengan teknologi, dan bagaimana kita memahami identitas dalam dunia global, semuanya dijawab dengan pendekatan teoretis yang terus berkembang. Jadi, bukan pertanyaan tentang apakah teori masih relevan, tapi bagaimana kita bisa terus menggunakan teori untuk memahami dunia yang tidak pernah statis.

Teori, dengan semua kompleksitas dan tantangannya, terus menunjukkan bahwa ia tidak hanya relevan tapi juga esensial. Ia mengajarkan kita untuk tidak pernah berhenti bertanya, menantang diri kita sendiri, dan memandang dunia dengan perspektif yang lebih luas.

Di era informasi ini, mungkin lebih tepat jika kita mengatakan bahwa teori bukanlah sesuatu yang kita pelajari, tapi sebuah cara untuk melihat dan memahami dunia---sebuah jantung berdetak kritis yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan dunia secara lebih mendalam dan bermakna.

Dalam dunia yang sering kali memperlihatkan dirinya dalam biner sederhana---hitam dan putih, benar dan salah---teori mengajak kita untuk memasuki area abu-abu, mengakui keragaman dan ketidakpastian sebagai sumber kekayaan intelektual dan kreativitas.

Dengan ini, teori menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai disiplin ilmu, dari sastra hingga sains, dari seni hingga teknologi, menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam tentang satu area bisa memberi cahaya baru pada yang lain.

Mungkin bagi sebagian orang, teori terasa seperti labirin yang membingungkan---penuh jalan buntu dan lorong gelap.

Namun, bagi mereka yang bersedia mengambil tantangan, teori menawarkan petualangan intelektual tanpa akhir, sebuah perjalanan yang selalu menghadirkan perspektif baru dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan tempat kita di dalamnya.

Teori juga merupakan alat pembebasan. Dalam menghadapi narasi dominan yang seringkali eksklusif dan marginalisasi suara-suara minoritas, teori menawarkan ruang untuk perlawanan dan rekonstruksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun