Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Banyak Saran Kehidupan di Medsos Itu Omong Kosong Saja?

4 Maret 2024   07:57 Diperbarui: 4 Maret 2024   08:10 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial adalah platform yang sangat dinamis, di mana tren dan topik populer dapat berubah dengan cepat. Ini berarti bahwa saran yang diberikan sering kali bersifat reaktif dan dapat dengan cepat menjadi usang seiring berubahnya konteks sosial dan budaya. Hal ini dapat menyebabkan nasihat yang tidak konsisten dan membingungkan, dengan sedikit pertimbangan terhadap konsekuensi jangka panjang dari mengikuti saran tersebut.

Kelima, saran di media sosial seringkali tidak memperhitungkan keragaman pengalaman dan perspektif individu. Setiap individu unik, dengan latar belakang, pengalaman, dan tantangan hidup yang berbeda-beda.

Saran yang bersifat satu-ukuran-untuk-semua sering kali tidak mempertimbangkan keragaman ini, yang dapat menyebabkan nasihat tersebut tidak efektif atau bahkan berbahaya bagi beberapa orang. Pentingnya memahami konteks individu seringkali diabaikan dalam saran yang dibagikan di media sosial, yang menekankan pentingnya pendekatan yang lebih personal dan disesuaikan dalam memberikan nasihat tentang kehidupan.

Kesimpulannya, meskipun media sosial dapat menjadi sumber informasi dan inspirasi, penting untuk mengkritisi saran tentang kehidupan yang diberikan melalui platform ini. Banyak dari saran tersebut bersifat umum, tidak spesifik, diberikan oleh orang-orang yang mungkin tidak memiliki kredibilitas yang cukup, disajikan dengan cara yang menyesatkan atau tidak realistis, mudah terpengaruh oleh tren, dan tidak memperhitungkan keragaman pengalaman individu.

Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial untuk mendekati saran yang diberikan dengan sikap kritis, mencari sumber yang kredibel, dan mempertimbangkan apakah saran tersebut relevan dan sesuai dengan situasi dan konteks hidup mereka sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun