Konsentrasi Energi: Alih-alih berpindah dari satu ide fantastis ke ide lain, fokuslah secara mendalam pada satu proyek atau masalah. Ini melibatkan memecah tujuan menjadi langkah-langkah kecil dan mencapai keadaan aliran di mana pikiran menjadi sangat terlibat dalam pekerjaan.
Menjaga Dialog dengan Realitas: Mencari umpan balik dan kritik atas pekerjaan Anda adalah kunci untuk meningkatkan keterampilan dan menyesuaikan ide dengan realitas. Ini melibatkan siklus berkelanjutan antara imajinasi dan eksekusi, memungkinkan pertumbuhan dan peningkatan yang berkelanjutan.
Mencari Tantangan yang Dikalibrasi: Daripada mengejar tujuan grandiositas yang fantastis, carilah tantangan yang sedikit di atas tingkat keterampilan Anda. Ini memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan memuaskan kebutuhan akan kebesaran melalui pencapaian nyata.
Melepaskan Energi Grandiositas Anda: Setelah mengendalikan energi ini dan membuatnya melayani ambisi Anda, aman untuk sesekali membiarkannya bebas. Ini berarti menghibur ide atau proyek yang menantang lebih besar dari sebelumnya, mengembangkan keterampilan baru, atau memberikan kebebasan lebih pada imajinasi Anda.
Grandiositas praktis, menurut Greene, bukan tentang mengejar pengakuan untuk ego semata, tetapi tentang meraih kepuasan dalam pekerjaan dan kontribusi kita terhadap masyarakat.Â
Ini melibatkan pengakuan terhadap keinginan kita untuk kebesaran sambil tetap berakar pada realitas dan pencapaian nyata. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, kita dapat mengarahkan energi grandiositas kita ke arah yang memperkaya diri kita sendiri dan orang lain, mencapai bentuk kepuasan dan pencapaian yang lebih dalam dan berkelanjutan.
Greene menutup dengan mengingatkan kita bahwa di dasar grandiositas infantil kita adalah keinginan untuk merasa terhubung secara intens dengan ibu, sebuah pengalaman yang begitu lengkap dan memuaskan sehingga kita menghabiskan banyak waktu mencoba merekreasikannya.Â
Melalui pekerjaan atau hubungan yang mendalam, kita dapat merasakan kepuasan itu lagi, merasa satu dengan pekerjaan atau orang lain, dan bahkan mengalami koneksi yang lebih dalam dengan kehidupan itu sendiri, yang Freud sebut sebagai "perasaan oseanik." Ini adalah bentuk grandiositas terbalik yang menggembirakan, di mana kita tidak terganggu oleh kecilnya kita, tetapi lebih pada kekaguman akan menjadi bagian dari eksperimen kehidupan yang menakjubkan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H