Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jangan Jadikan Menulis sebagai Pelarian

17 Januari 2024   23:04 Diperbarui: 17 Januari 2024   23:07 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis, bagi banyak orang, tidak hanya merupakan aktivitas menghasilkan kata-kata pada sebuah halaman, tetapi juga sebuah ekspresi dari harapan, impian, dan fantasi pribadi mereka.

Bagi sebagian penulis, kegiatan menulis dapat menjadi sarana untuk mencapai tujuan tertentu, baik itu pengakuan, pengungkapan emosi, atau pencapaian prestasi pribadi. Namun, ketika harapan dan fantasi ini tidak sejalan dengan realitas, mereka dapat menjadi sumber frustrasi dan hambatan kreatif.

Victoria Nelson dalam bukunya "Writer's Block and How to Use It," menyoroti pentingnya memahami dan mengevaluasi harapan serta fantasi yang mendasari keinginan seseorang untuk menulis. Dia mengajak pembaca untuk mempertimbangkan apakah motivasi mereka dalam menulis didorong oleh keinginan untuk melarikan diri dari realitas atau sebagai cara untuk menghadapi dan memproses realitas tersebut.

Pemahaman ini penting karena dapat membantu menentukan bagaimana penulis mendekati proses kreatif dan mengelola ekspektasi mereka.

Nelson mengungkapkan bahwa seringkali ada kesenjangan antara harapan dan realitas dalam menulis. Banyak penulis memulai dengan fantasi tentang menulis sebagai jalan pelarian atau sebagai jalan menuju kesuksesan dan pengakuan yang cepat.

Namun, kenyataannya, menulis sering kali merupakan proses yang panjang, penuh tantangan, dan memerlukan kesabaran serta ketekunan.

Salah satu tema utama dalam diskusi ini adalah bagaimana menemukan keseimbangan antara harapan dan fantasi dengan realitas keras dari proses menulis.

Nelson menawarkan panduan tentang bagaimana penulis dapat menyelaraskan harapan mereka dengan realitas, memahami bahwa menulis tidak hanya tentang mencapai tujuan akhir, tetapi juga tentang menikmati dan menghargai proses kreatif itu sendiri.

Diskusi ini penting karena membantu penulis mengenali dan menavigasi kompleksitas emosional dan psikologis yang sering menyertai proses kreatif. Dengan memahami hubungan antara harapan, fantasi, dan realitas menulis, penulis dapat mengembangkan pendekatan yang lebih sehat dan produktif dalam karya mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan pribadi dan kualitas kreatif dari karya yang mereka hasilkan.

Pendekatan Nelson memberikan wawasan penting yang dapat membantu penulis di semua tingkatan untuk lebih memahami dan mengelola motivasi dan ekspektasi mereka dalam menulis.

#Pengenalan: Harapan dan Fantasi dalam Menulis

Dalam perjalanan kreatif setiap penulis, harapan dan fantasi memainkan peran penting. Mereka seringkali berakar pada alasan mengapa seseorang memilih untuk menulis, yang bisa beragam mulai dari keinginan untuk berbagi cerita, mencapai pengakuan, hingga kebutuhan untuk mengungkapkan diri.

Harapan dan fantasi ini dapat menjadi sumber inspirasi, tetapi juga dapat menjadi beban jika tidak dikelola dengan baik.

#Realisasi Harapan dan Fantasi

Victoria Nelson menyentuh aspek penting dalam proses kreatif: pemahaman tentang apa yang sebenarnya diharapkan dari kegiatan menulis. Bagi banyak orang, menulis sering kali dianggap sebagai jalan pelarian, mirip dengan fantasi 'melarikan diri ke pulau terpencil'.

Harapan ini bisa menjadi motivasi kuat, tetapi juga bisa menimbulkan rasa kegagalan dan penipuan diri ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realitas.

#Menulis Sebagai Pelarian

Harapan untuk 'melarikan diri' melalui menulis bisa menjadi bentuk daya tarik utama bagi banyak penulis. Ini sering kali terkait dengan keinginan untuk melepaskan diri dari keterbatasan kehidupan sehari-hari. Namun, Nelson menekankan bahwa penting untuk mengenali apakah keinginan menulis ini benar-benar tentang menulis atau tentang keinginan untuk melarikan diri dari aspek-aspek tertentu dalam kehidupan nyata.

#Menulis dan Kehidupan Nyata

Nelson mengajukan pertanyaan penting: Apakah keinginan untuk menulis benar-benar tentang menulis itu sendiri atau tentang kebutuhan untuk mengisi kekosongan dalam kehidupan sehari-hari?

Dia menyarankan agar penulis menganalisis secara mendalam motivasi mereka dan mempertimbangkan bagaimana keinginan menulis dapat terhubung atau memisahkan diri dari realitas kehidupan mereka.

#Menghadapi Realitas

Salah satu tantangan terbesar bagi penulis adalah menghadapi realitas bahwa menulis mungkin tidak selalu memberikan pelarian yang mereka harapkan. Nelson menyarankan untuk menerima menulis sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan sebagai sarana untuk melarikan diri darinya.

Mengintegrasikan kegiatan menulis ke dalam kehidupan sehari-hari membantu menemukan keseimbangan antara fantasi dan realitas.

#Menulis dan Tanggung Jawab

Menulis sering kali diromantisasi sebagai aktivitas yang bebas dari tanggung jawab kehidupan sehari-hari. Namun, Nelson menunjukkan bahwa menulis itu sendiri membawa tanggung jawab dan tuntutan yang serius.

Mengakui ini dapat membantu penulis memahami bahwa menulis bukan hanya tentang mencapai pelarian, tetapi juga tentang menghadapi dan mengolah realitas melalui karya mereka.

#Menemukan Keseimbangan

Salah satu kunci untuk realisasi harapan dan fantasi dalam menulis adalah menemukan keseimbangan antara harapan, fantasi, dan realitas. Nelson menyarankan agar penulis mempertimbangkan bagaimana harapan dan fantasi mereka dalam menulis dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan nyata mereka, bukan hanya sebagai bentuk pelarian.

#Mengakui Batasan

Mengakui batasan dalam menulis adalah langkah penting dalam memahami dan menerima harapan dan fantasi. Nelson menekankan bahwa penting untuk penulis mengakui bahwa tidak semua harapan dan fantasi mereka mungkin akan terwujud melalui menulis dan bahwa ini bukanlah kegagalan.

#Harapan vs Realitas

Penulis perlu membedakan antara harapan yang realistis dan yang tidak. Nelson menyarankan agar penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis tentang apa yang mereka harapkan dari menulis dan bagaimana harapan ini berhubungan dengan realitas kehidupan mereka.

#Kesimpulan: Menulis Sebagai Bagian dari Kehidupan

Menurut Nelson, menerima menulis sebagai bagian integral dari kehidupan, bukan hanya sebagai sarana untuk mencapai harapan dan fantasi, adalah langkah penting dalam perkembangan sebagai penulis. Dengan mengakui dan menerima hubungan antara menulis, harapan, fantasi, dan realitas kehidupan, penulis dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan dan proses kreatif mereka.

Pendekatan Nelson ini menawarkan pandangan yang lebih seimbang dan terintegrasi tentang peran menulis dalam kehidupan. Alih-alih melihat menulis hanya sebagai sarana untuk memenuhi harapan dan fantasi,

Nelson mendorong penulis untuk melihatnya sebagai cara untuk memperkaya pengalaman hidup mereka secara keseluruhan. Ini membuka jalan bagi pemahaman yang lebih matang dan berkelanjutan tentang kreativitas dan ekspresi diri dalam menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun