Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tuntutan terhadap Akademisi Indonesia untuk Publikasi (Bedah Artikel Jurnal)

30 November 2023   07:39 Diperbarui: 30 November 2023   07:49 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel "From academic writing to academics writing: Transitioning towards literacies for research productivity" karya Ibrar Bhatt dan Udi Samanhudi menyoroti perubahan dalam praktik penulisan akademik di Indonesia, terutama bagi akademisi di awal karier. Penelitian ini berfokus pada bagaimana akademisi Indonesia beradaptasi dengan standar global penelitian dan publikasi dalam konteks kebijakan pendidikan tinggi dan penelitian yang berubah.

#Penjelasan Isi

Dengan pergeseran kebijakan dan tuntutan global, akademisi Indonesia menghadapi tekanan untuk meningkatkan produktivitas riset dan publikasi, terutama dalam bahasa Inggris. Hal ini menghasilkan tantangan signifikan bagi mereka, termasuk mengatasi hambatan bahasa, meningkatkan kemampuan penulisan akademik, dan mengembangkan jaringan internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan berbasis wawancara dengan dua puluh dua akademisi dari berbagai universitas di Indonesia untuk memahami pengalaman dan strategi adaptasi mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa akademisi Indonesia merasakan perbedaan signifikan antara penulisan akademik yang mereka pelajari selama studi doktoral dan praktik penulisan yang diperlukan untuk produktivitas riset yang efektif. Mereka mengidentifikasi kebutuhan untuk mengembangkan literasi riset yang lebih luas, termasuk kemampuan untuk menavigasi kompleksitas penerbitan internasional dan meningkatkan visibilitas riset mereka di kancah global.

Selain itu, penelitian menemukan adanya perbedaan pengalaman antara akademisi di universitas negeri dan swasta, serta antara mereka yang berada di Jawa dan di luar Jawa. Akademisi di universitas negeri dan di Jawa cenderung memiliki akses yang lebih baik ke sumber daya dan dukungan institusional untuk penelitian dan publikasi. Sebaliknya, akademisi di universitas swasta dan di luar Jawa sering kali menghadapi lebih banyak hambatan, termasuk sumber daya terbatas dan dukungan institusional yang kurang.

Artikel ini juga membahas bagaimana akademisi Indonesia menggunakan strategi untuk mengatasi tantangan ini, seperti berkolaborasi dengan kolega internasional, mencari pelatihan tambahan dalam penulisan akademik, dan memanfaatkan platform digital untuk memperluas jaringan profesional mereka. Terdapat juga upaya untuk menciptakan komunitas penelitian lokal yang lebih kuat, yang dapat mendukung pengembangan kapasitas riset dan penulisan.

Dalam konteks lebih luas, penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana perubahan dalam kebijakan dan praktik pendidikan tinggi global mempengaruhi akademisi di negara berkembang. Artikel ini menekankan pentingnya mengembangkan kebijakan pendidikan dan dukungan yang lebih inklusif dan beragam, yang mempertimbangkan kebutuhan khusus akademisi di berbagai konteks dan memungkinkan mereka untuk berpartisipasi secara efektif dalam komunitas akademik global.

Kesimpulan utama artikel adalah bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengakui dan mengatasi tantangan yang dihadapi akademisi di negara-negara berkembang, terutama dalam hal peningkatan literasi riset dan penulisan akademik. Ini penting untuk memastikan bahwa penelitian dari negara-negara ini mendapatkan pengakuan dan visibilitas yang pantas di panggung internasional.

#Analisis Artikel

Dengan menggunakan revisi Taksonomi Bloom, saya akan menganalisis artikel ini melalui enam dimensi kognitif: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

1. Mengingat (Remembering):Artikel ini menyajikan fakta dan informasi mengenai perubahan praktik penulisan akademik di Indonesia. Fokusnya adalah pada akademisi awal karir yang berusaha menyesuaikan diri dengan standar internasional dalam penelitian dan publikasi. Kunci dari artikel ini adalah pemahaman tentang bagaimana kebijakan pendidikan tinggi dan penelitian global mempengaruhi akademisi Indonesia.

2. Memahami (Understanding):Dalam tahap ini, artikel dipahami dari segi konteks dan makna. Penulis menginterpretasikan bagaimana akademisi di Indonesia memahami dan bereaksi terhadap tuntutan global untuk produktivitas riset. Ini termasuk adaptasi terhadap bahasa publikasi (terutama Inggris) dan format penelitian yang diterima secara internasional.

3. Menerapkan (Applying):Artikel ini menerapkan konsep literasi akademik dalam konteks Indonesia. Penulis memaparkan bagaimana teori-teori literasi diterapkan oleh akademisi Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi mereka, menghadapi tantangan seperti hambatan bahasa dan akses sumber daya.

4. Menganalisis (Analyzing):Dalam fase analisis, artikel membedah hubungan antara berbagai faktor seperti kebijakan pendidikan, budaya akademik, dan praktik penulisan. Penelitian ini mengkaji bagaimana kebijakan global mempengaruhi praktik lokal, menyoroti tantangan unik yang dihadapi oleh akademisi di berbagai daerah di Indonesia.

5. Mengevaluasi (Evaluating):Tahap evaluasi dalam artikel ini mengkritik efektivitas dan dampak dari perubahan praktik penulisan akademik di Indonesia. Penulis menilai seberapa baik akademisi di Indonesia dapat menyesuaikan diri dengan standar global dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau dukungan tambahan, seperti pengembangan kecakapan bahasa dan akses terhadap literatur internasional.

6. Mencipta (Creating):Pada tingkat terakhir revisi Taksonomi Bloom, artikel ini menciptakan pemahaman baru tentang literasi akademik di Indonesia. Penulis mengintegrasikan temuan dari penelitian dengan teori literasi untuk menciptakan perspektif baru tentang bagaimana akademisi Indonesia dapat meningkatkan produktivitas riset dalam konteks global.


#Kesimpulan

Melalui lensa revisi Taksonomi Bloom, artikel ini menunjukkan cara-cara akademisi Indonesia beradaptasi dengan tuntutan global dalam penulisan dan publikasi penelitian. Artikel ini penting dalam memahami dinamika penulisan akademik di negara berkembang, menyoroti pentingnya pendidikan dan dukungan dalam memenuhi standar internasional, dan memberikan wawasan tentang bagaimana kebijakan dan praktik pendidikan tinggi global mempengaruhi akademisi di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun