Panas hujan dilalui ku dengan semangat. Tanpa mengenal lelah, kesana kemari. Masuk kesana kemari, lobi sana lobi sini. Bersama teman ku.
Dan dalam rentang beberapa bulan. Aku dan temanku, bisa sukses mencapai target penjualan. Bahkan bisa dikata paling besar yang pernah ada, hingga akhirnya aku dan teman ku, mendapatkan bonus sangat besar.
Hasil dari itu, aku pun bisa kridit rumah, bisa kridiy mobil buat operasional. Serta bisa beli motor.Â
Bulan demi bulan, tahun demi tahun terus berlalu. Bisnisku terus maju pesat, ada suka ada duka. Ada yang pro ada juga yang kontra. Ada juga yang bangga, banyak juga yang iri hati.Â
Itulah hidup didunia, hingga aku pun merasakan kepahitan dari semua itu. Yang berujung pada perpecahan.
Hingga keributan pun terjadi, dengan mitra ku sendiri. Akhirnya, aku putuskan untuk buka usaha sendiri, tanpa bantuan teman maupun kolega ku lagi.
Tapi dasarnya manusia serakah, aku pun dihambat habis-habisan. Hingga gulung tikar tanpa sisa. Kondisi tersebut telah memaksaku beralih profesi.
Sempat aku beralih profesi sebagai petani. Tapi hasilnya sama, bahkan rugi puluhan juta sampai ratusan juta. Dan aku pun bangkrut lagi, hingga memilih menggeluti usaha jual buku atk serta main proyek.
selang beberapa lama, aku pun bangkit lagi dari kebangkrutan. Karena dasarnya aku memang suka atau doyan bisnis mapun usaha.Â
Jadi tetap saja tak ada kapoknya, meski sudah merasakan ditikung teman, ditipu teman dan lainya.
Secara materi dan apapun,saat itu aku sudah mapan sekali. Namun aku juga punya utang dibank dan lainya. Yang memaksa ku untuk selalu mengangsur setiap bulanya.