Dan dalam keseharianya, ibu ku seolah-olah tak punya telinga dan perasaan. Karena tak pernah menghiraukan segala omongan semua orang. Meskipun setiap hari, selalu menjadi bahan gosipan para tetangga, mulai dari banyak utang sana sini, sering telat setor listrik, sering telat bayar arisan dan kriditan. Tetapi ibu ku, tetap saja tersenyum penuh keikhlasan. Walaupun kata-kata orang-orang tersebut telah menyakiti hatinya, hingga berkeping-keping.
Alapyu ibu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H