Dan dalam keseharianya, ibu ku seolah-olah tak punya telinga dan perasaan. Karena tak pernah menghiraukan segala omongan semua orang. Meskipun setiap hari, selalu menjadi bahan gosipan para tetangga, mulai dari banyak utang sana sini, sering telat setor listrik, sering telat bayar arisan dan kriditan. Tetapi ibu ku, tetap saja tersenyum penuh keikhlasan. Walaupun kata-kata orang-orang tersebut telah menyakiti hatinya, hingga berkeping-keping.
Alapyu ibu.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!