Ibu Ku Super Women
Ibu ku adalah wanita sangat super. Bahkan pahlawan animasi seperti Superman dan Batman, kekuatan super andalanya kalau dibandingkan dengan ibu ku, mungkin tak ada apa-apanya. Kenapa demikian? Ya karena ibu ku orang yang memiliki kekuatan super sabar dengan keikhlasan hati yang begitu besar. Dan ibuku pun, tak pernah merasa putus asa ditengah derita kemiskinan, terus ibu ku juga pantang menyerah dengan kondisi apapun dan tak pernah mengeluh ditengah ketidakberdayaan serta ketidakadaan.
Ibu ku,orangnya selalu sabar, saat menerima segala ucapan-ucapan kasar dari bapak ku, dikala bapak ku tengah melampiaskan kekesalanya.Â
Dan ibu ku juga, acap kali tersenyum ikhlas. Meski kadang-kadang bapak ku sendiri, tidak sepenuhnya ikhlas saat memberikan uang untuk kebutuhan rumah serta kebutuhan jajan anak-anaknya maupun lainya.Â
Yang mana, bapak ku selalu tanya ini dan itu. Saat tengah dirundung rasa kesal akibat tak punya uang. Dimana ujung-ujungnya kerap menanyakan uang yang diberikanya dibuat apa saja, buat belanja apa saja.Â
Tetapi dasar ibuku wanita super sabar. Beliau tetap saja tersenyum penuh lemah lembut, dan tak marah sedikitpun kepada bapak ku. Sambil menjelasakan ini itu serta menunjukan ini dan itu.
Padahal kalau dipikir-pikir pertanyaan- pertanyaan dari bapak ku itu sendiri. Seakan-akan memojokan ibu ku, yang dianggap terlalu boros dan tidak bisa mengatur pengeluaranya. Serta selalu menghabiskan uang yang diberikan bapak ku.
Dan ibu, tidak pernah sedikit pun. Meminta bapak ku, untuk membayangkan  sendiri, apalagi membelanjakan sendiri dengan uang 10 ribu pada tahun 90 an.  diatur agar cukup dan bisa memenuhi kebutuhan harian empat orang anak-anaknya serta dirinya.Â
Padahal pada tahun itu, jumlah uang dengan nilai segitu tak ada apa-apanya sama sekali. lantaran duit segitu hanya cukup untuk beli beras 3 kilo, gula dan teh saja. Belum lagi beli minyak tanah dan minyak goreng.Â
Bayangkan saja, duit segitu untuk memenuhi kebutuhan semua keluarganya. Apakah Superman dan Batman sanggup?Â
Entah resep apa yang dimiliki ibu ku tersebut. Hingga mampu menjadi perempuan sesabar itu. Bahkan ditengah rasa cape dibadan yang belum hilang, beliau masih sempat-sempatnya mijitin ke empat anaknya kalau malam. Begitu pula badan bapak ku, pun tak pernah luput dari pijitanya, hingga bapak ku tertidur pulas.