Yang paling menarik adalah dampaknya pada sektor tersier atau jasa. Sektor jasa akan tumbuh karena adanya kebutuhan untuk mendukung sektor primer dan sekunder. Sebagai contoh, transportasi, dibutuhkan transportasi untuk mengangkut hasil laut ke pasar dan mengangkut wisatawan.
Perhotelan dan restoran, pertumbuhan pariwisata akan meningkatkan permintaan akan akomodasi dan makanan. Sektor UMKM pun akan tumbuh. Munculnya sentra-sentra pasar untuk menjual hasil laut dan produk olahannya.
Prasyaratnya adalah; dukungan investasi pemerintah melalui penempatan capital expenditure dalam APBD. Atau melalui kolaborasi swasta dan BUMN atau melalui public private partnership/PPP. Saya meyakini, efek berganda dari ekonomi Alor akan terealisasi
Digadang-gadang bahwa pembangunan kawasan wisata yang dimotori Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo dan Flores (BOPLBF) dengan berbagai investasi, telah menempatkan Alor sebagai teritori penting dari Key Points dalam Integrated Tourism Master Plan (ITMP).
Dus, diskursus politik Pilkada Alor akan mundur ke belakang, bila ada anasir-anasir politik yang ingin membenturkan fragmen-fragmen sosial di Alor sebagai blok-blok negatif untuk memperoleh benefit politik. Secara alamiah, local wisdom masyarakat Alor yang inklusif, akan menegasi anasir-anasir politik yang cenderung memecah belah.
Dari peta politik seperti ini, kita bisa meraba-meraba, paket mana yang lebih unggul dalam kontestasi Pilkada Alor? Dus, apapun itu, diskursus politik, harus dikerahkan pada perbincangan serius soal Alor maju, Alor sehat dan Alor kenyang lima tahun ke depan*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H