Ketiga figur asal Pantar ini akan berjibaku merebut sumber daya elektoral di Pantar dengan populasi pemilih sekitar 27.739 suara atau 17,8% dari DPT Alor 2024. Tiga figur ini akan menjadi local derby yang menarik di Pilkada Alor 2024
Pada Pileg 2024, perolehan suara Gabriel berdasarkan data KPUD Alor, cenderung terkonsentrasi di zona Gunung Besar. Faktor pendulang suaranya di-influence oleh figur-figur Gunung Besar seperti Iskandar Lakamau, yang digadang-gadang (waktu kampanye Pileg 2024) sebagai calon tunggal Bupati Alor dari partai Gerindra. Kendatipun perolehan suara Gabriel di Alor hanya sekitar 10% dari total populasi pemilih di Alor.
Pencalonan Gabriel sebagai calon Bupati Alor, menimbulkan spekulasi, bahwa ia menafikan konsensus yang telah dibangun dengan Iskandar Lakamau.
Sikap Gabriel ini ditengarai akan memantik sentimen kolektif warga Gunung Besar yang menganggap Iskandar sebagai kader terbaik Gunung Besar dalam kontestasi Pilkada 2024.
Pada Pilkada Alor 2024, dari 30 seat di DPRD Alor, digadang-gadang, 63,4% seat; sebagai pintu pencalonan, telah terdistribusi ke tiga paket, yakni Meon-Inang, Ima-Ray dan Gab-Mul.
Sementara sisanya (12 seat) akan diperebut Iskandar-Husen dan AMN-Sepri. Namun hingga tulisan ini rilis, belum ada kepastian terkait paket mana yang telah mendapat mandat dari partai-partai pemilik sisa kursi.
Menariknya, dua figur calon bupati Alor yang tersisa ini memiliki segmentasi yang digadang-gadang cukup kuat di Alor. Katakanlah Iskandar Lakamau, ia merepresentasi zona-etnis Gunung Besar dengan sumber daya elektoral cukup besar, yakni 58.461 suara atau 37,51% dari DPT Alor 2024.
Demikian juga Majid Nampira yang memiliki segmentasi di ceruk pesisir dan perkotaan dengan basis populasi pemilih sekitar 17%-24%.
Dari peta elektoral Alor 2024, naga-naganya episentrum populasi pemilih terbesar ada di Teluk Mutiara (37.252 suara) dan Gunung Besar (58.461 suara). Namun dari sisi struktur masyarakat, zona Gunung Besar relatif homogen dengan kelekatan (adhesiveness) pada adat dan klan suku yang kental. sementara Teluk Mutiara sebagai zona urban, komposisi masyarakatnya cenderung heterososial baik dari sisi agama, etnis dan suku. Hal ini akan berdampak sekali pada preferensi pemilih. Eksposur elektoral masing-masif figur, dapat dipetakan, berdasarkan basis sosialnya.
Bubble politic akan terjadi, bila asumsinya, sisa 12 seat yang belum terdistribusi ke Cabup, tak berhasil diraih Iskandar-Husen dan AMN-Sepri. Sebaran dukungan akan mengarah pada tiga paket, yang notabene calon Bupatinya dari Pantar. Representasi zonasi elektoral, akan mengarah pada masing-masing calon wakil Bupati sebagai magnet elektoral.