Apakah saya yang terlalu polos meletakkan harapan pembangunan regional yang bertumpu di atas politik praktis sebagai salah satu pilar demokrasi sebagai suatu prinsip ideal? Dan bukankah itu idealnya suatu politik?
Melalui studi sederhana, saya berusaha memahami hal tersebut, bahwa betapa perbaikan demokrasi senantiasa related dengan pembangunan yang dapat diukur dari sisi korelasi ID (indeks demokrasi) dan IPM?
Mari kita lihat data berikut ini
Indeks Demokrasi di NTT menunjukkan tren kenaikan yang konsisten dari 63,3 pada tahun 2014 menjadi 67,3 pada tahun 2023. Kenaikan ini mengindikasikan adanya perbaikan dalam kualitas demokrasi, dengan peningkatan dalam hak-hak politik, partisipasi masyarakat, dan kebebasan sipil.
Kenaikan tahunan rata-rata sekitar 0,4 poin menunjukkan bahwa perbaikan kualitas demokrasi tidak terlalu drastis tetapi stabil dan bertahap. IPM di NTT juga menunjukkan tren kenaikan dari 63,5 pada tahun 2014 menjadi 67,5 pada tahun 2023. Peningkatan ini mencerminkan perbaikan dalam dimensi kesehatan, pendidikan, dan standar hidup penduduk. Meskipun ID dan IPM NTT masih di bawah rata-rata nasional !
Kenaikan tahunan rata-rata sekitar 0,4 poin menunjukkan bahwa perbaikan dalam pembangunan manusia di NTT berlangsung secara bertahap dan konsisten. Meskipun ada perbaikan, laju kenaikan yang relatif moderat menunjukkan bahwa masih ada tantangan yang harus diatasi.
Dalam analisis korelasi sederhana berdasarkan di atas, saya temukan, bahwa nilai korelasi yang mendekati 1,0 menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara Indeks Demokrasi dan Indeks Pembangunan Manusia di NTT. Ini berarti bahwa ketika kualitas demokrasi meningkat seperti partisipasi politik dll, kesejahteraan manusia di NTT juga cenderung meningkat, dan sebaliknya.
Korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa kedua aspek ini berkembang seiring waktu dan saling mempengaruhi. Peningkatan dalam satu area seringkali berdampak positif pada area lainnya, mencerminkan bahwa reformasi dalam sistem politik dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dus, ID dan IPM NTT yang masih dibawah rata-rata nasional, mencerminkan tantangan besar dalam hal kualitas demokrasi dan kesejahteraan manusia. Memperbaiki kedua aspek ini memerlukan upaya sinergis kerja-kerja politik yang genuine.
Demokrasi yang terlampaui Political Heavy, akan mendistorsi tujuan pokok pembangunan NTT, yakni peningkatan indikator-indikator penting dalam demokrasi dan indeks pembangunan manusia. Infrastruktur politik harus mampu menjawab tantangan ini.*