Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gagal Paham Prabowo Tentang Rasio Utang

11 Januari 2024   08:48 Diperbarui: 11 Januari 2024   09:59 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres Prabowo (Sumber: Detik.com) 

Mungkin lebih tepatnya, membeli pesawat bekas membutuhkan biaya perawatan yang besar pula. Apalagi jenis pesawat bekas Mirage 2000-5 yang dibeli, sudah tak ada produksi lagi. Sehingga kemungkinan mendapatkan spare part untuk perawatan/perbaikan agak susah.

Oleh sebab itu, berhutang produktif yang dimaksudkan Anies adalah, Alutsista yang sudah dibeli dengan tambahan utang baru, justru biaya perawatannya lebih besar, karena spare part-nya susah diperoleh selain risiko kecelakaan pagi prajurit TNI AU.

Kekeliruan  Prabowo

Nampaknya, dalam debat kedua, Prabowo katakan, "tak apa rasio ULN sampai 50% Terhadap PDB. Ini pernyataan yang berbahaya Menurut saya, setidaknya, alam bahwa sadar Prabowo katakan, ULN kita bisa kok di atas 50% terhadap PDB. Padahal, dalam dua dekade terakhir, rasio ULN tidak pernah >50%.

Karena bila rasio ULN >50% pertanda akan terjadi krisis. Krisis biasanya ditandai dengan twin deficit yang dalam (di atas rasio normal), yakni defisit APBN dan transaksi berjalan dalam Neraca Pembayaran Internasional (NPI). Disebabkan oleh pembiyaan hutang LN (pokok + bunga) dalam APBN dan transfer keluar untuk pembayaran utang LN dari hutang LN pemerintah + BI dan swasta dalam transaksi berjalan.

Dalam beberapa krisis---seperti 1998, twin deficit melebihi 50% terhadap GDP (kalau rasio terhadap GNI/Gross national income, maka rasio ULN RI bisa lebih besar) Dengan mengatakan rasio ULN tak mengapa sampai 50%, menggambar, Prabowo belum bisa membedakan, antara ULN dan Utang pemerintah. Hutang pemerintah adalah utang yang dimiliki oleh pemerintah pusat, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Hutang pemerintah termasuk dalam komponen ULN, tetapi tidak mencakup utang swasta dan BUMN. Sama tapi tak serupa Dengan mengatakan rasio hutang bisa sampai 50%, maka dengan berbagai data historis yang ada, sepertinya, pernyataan Prabowo tidak berdasarkan teori dan data yang proper dan kredibel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun