***
Data yang terpampang dalam tulisan ini, adalah problem krusial ketidaksetaraan di Indonesia saat ini. Pada fase pra kerasulan Muhammad SAW, elan kesadaran tauhid sesungguhnya ada pada perjuangan kelas.
Mendisrupsi pengaruh kepala-kepala suku Mekah, yang menguasai berbagai sumber daya sosial dan ekonomi di sekitar Mekah dengan manipulasi keyakinan pada Lata, Ujja dan bejibun berhala di sekitar ka'bah.
Teologi tauhid, hadir sebagai suatu oposisi biner, mendisrupsi otoritas Mekah berbasis manipulasi keyakinan. Mendesentralisasi pemusatan sumber daya ekonomi dan sosial. Langkah ini sebagai bentuk perjuangan kesetaraan dan keluar dari manipulasi keyakinan, semata-mata untuk akumulasi pengaruh dan kekuasaan.
Berhaji tidak berhenti pada kesadaran esoteris-nya. Berhaji sebagai pemantik kesadaran pemerataan, adalah suatu cara pandang multiple nilai, dengan melandaskan pesan-pesan penting pada ritualisme haji sebagai eksoteris haji per se.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H