Namun masih dalam bayang-bayang tekanan penguatan USD. Masih bergerak di kisaran Rp.14.800-an/USD (asumsi APBN 2022 Rp.14.350/USD)
Capital outflow menjadi faktor keringnya bantalan bagi apresiasi rupiah di pasar spot. Dengan intervensi di pasar spot, strategi Non Delivery Forward/NDF/DNDF serta perluasan LCS/Local currency Settlement,
Namun kinerja trade balance yang masih surplus, terbukanya sektor pariwisata atau foreign visitor yang mulai tumbuh menjadi secondary layer bagi bantalan rupiah.
Cadangan devisa saat ini, adalah US$ 135,6 miliar. Cukup untuk impor 6,8 bulan atau di atas standar internasional kategori cadev sehat; 3 bulan impor. Terkoreksi tipis dari Mei 2022 US$ 135,7 miliar
Kemenkeu merilis realisasi penerimaan pajak hingga Mei 2022 mencapai Rp 705,8 triliun, tumbuh 53,58% (year on year/yoy) atau telah mencapai 55,8% dari target APBN tahun ini.
Dari data BPS, PDB sektoral menunjukan driver sektor berada pada trayek pemulihan. Meskipun beberapa dari 17 sektor, pertumbuhannya belum mendekati pra-pandemi.
Sektor industri misalnya, dari indeks PMI 51,8. Pra-pandemi 53. Dengan share to GDP 19,19%, paling tinggi di antara 17 sektor lain.
Dari sisi APBN sebagai shock absorbers, bantalan APBN 2022 untuk Perlinsos cukup besar, yakni Rp.431, triliun. Selain menjaga pasokan pangan dan energi, agar meminimalisas creeping effect inflasi selain instrumen fiskal.
Dengan langkah-langkah tersebut, saya meyakini, ekonomi kita cukup bertahan akibat external shock ! Insya Allah
Jakarta, 27 Juni 2022
By Munir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H