Haji bagi RI itu penting bangat. Makanya banyak yang haji berkali-kali. Dulu.
Tante si anu yang sudah haji, paling berang kalau ga dilabeli haji. Harus "bu haji." Begitu mestinya dipanggil.
Kalau langsung nama. Hidungnya bisa keriput ke atas. Sampai-sampai lobang hidungnya merekah.
Meski tetangga sebelah nestapa. Hidup blangsak bukan main. Yang penting nama bu Haji berkibar-kibar.
Saking pentingnya haji itu, dikampung-kampung, tak sedikit yang memberi nama anaknya Haji. Biar dia bersolek dengan nama anak.
Setiap kepengen dapat gelar haji, dipelototilah buah hatinya. Haji.
Menag sudah minta maaf berkali-kali ke DPR. Tak kuasa. Ini perintah presiden. Huss, UU lebih tinggi dari presiden. Putuskan bersama DPR.
Jangan main kucing kaleng. Memang susah kucing ngumpet dalam kaleng. Mengaum-aum. Cengking. Gaduh.
Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H