Mohon tunggu...
yakop ovan1995
yakop ovan1995 Mohon Tunggu... Guru - Mengasah Hati & Budi Melalui Menulis.

Saya akrab disapa Ovan.Menyimak dan berpetualang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Adat "Kapu agu Naka" dalam Budaya Manggarai

25 Agustus 2024   00:26 Diperbarui: 25 Agustus 2024   01:01 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, idep (meresapi) menyimpan dalam hati dan merfleksikan nilai-nilai budaya. Sebagai bekal untuk kehidupan pribadi,keluarga dan masyarakat. Bekal dalam artian nilai-nilai budaya itu hidup dalam segala aneka khidupan sehari-hari. Kalan dan dimana saja kita berada.

Keempat, toming (meniru) budaya tanpa praktek sama dengan hampa. Kegiatan meniru dimaksud bisa melalui latihan-latihan pribadi di rumah, keluarga dan masyarakat. Meniru dalam konteks penghayatan akan nilai budaya. Bukam meniru untuk mendiskreditkan budaya.

Kelima, pande (berbuat). Berbuat atau menjalankan budaya itu sesuai dengan jabatan atau kapasitas kita dalam suatu acara. Mengenal posisi dalam ruang budaya sangatlah penting. Orang mengenal kita melalui bahasa dan tingkah laku kita.

Mengenal Adak Kapu agu Naka dalam Budaya Manggarai

Mengenal arti kata secara harafia. Kapu dapat diartikan sebagai gendong atau mengendong. Naka diartikan sebagai menyambut. Dalam ungkapan umum diartikan sebagai Syukuran. 

Apa Manfaat Kapu agu Naka dalam Budaya Manggarai

Apa yang mendasari orang Manggarai melakukan syukuran?. Pertama, dari segi perkmebangan manusia ataua beka weki. Dari satu manusia berkembang menjadi 2 hingga ratusan manusia dalam satu turunan. Turunan yang dimaksud adalah dari darah ayah. 

Kedua, aspek membangun dan memperkokoh keluarga. Mempererat relasi antara manusia. Anak atau cucu dengan leluhur, keluarga ata one dan ata peang (keluarga turunan lami yang mentap di kampung dan saudari atau tanta yang menetap diluar kampung)

Ketiga, relasi Manusia dan Tuhan

Sebagai rasa terima kasih kepada Tuhan, yang telah menganugerahkan kehidupan. Nafas dan perkembangan keluarga secara fisik,mental dan kerohanian.

Keempat, relasi manusia dengan leluhur. Sebagai ungkapan terima kasih kepad leluhur atas jasa dan segala kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun