“Di SMK Binakarya Larantuka, Frater.” Jawabku.
“Tapi belum masuk sekolah Frater, soalnya masih di rumahkan karena wabah covid-19 yang semakin parah.” lanjutku
“Kalo begitu belum masuk dong,”
“iya, Frater.”
“Mendingan kamu sekolah di seminari,” ujar Frater.
“Pendaftarannya masih di buka ko,”
“tapi bagaimana Frater, soalnya Aku sudah mendaftar di SMK Binakarya, Frater.”
“Tapi kamu maukan untuk sekolah di seminari?” tanya Frater memastikan agar Aku tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Setelah berpikir beberapa menit, Aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di SMAS Seminari Menengah San Dominggo Hokeng. Frater Andris tampak senang mendengar jawaban ku.
Setelah berbincang selama beberapa jam, kamipun kembali ke rumah masing-masing menyusuri jalanan yang sempit di desa kami. Beberapa lama menempuh perjalanan, kamipun tiba di rumah. Frater Andris dan Aku di depan teras rumahku, sambil menunggu kedua orangtuaku yang belum pulang dari kubur. Setelah menunggu beberapa menit tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara motor bapaku, hingga tiba di depan rumahku.
“Selamt malam Frater,” ibu dan bapaku bersamaan menyapa Frater.