Meskipun geblek sudah lama dikenal dan menjadi bagian dari budaya kuliner di Kulon Progo, sejarah pasti mengenai kapan pertama kali penganan ini dibuat masih memerlukan penelusuran lebih lanjut.Â
Menurut informasi dari laman dinpar.kulonprogokab.go.id, tidak ada catatan sejarah yang jelas mengenai asal-usul geblek. Namun, yang pasti adalah geblek telah lama menjadi camilan para petani di Kulon Progo. Penganan ini menjadi teman setia bagi para petani yang bekerja keras di sawah, memberikan mereka energi yang diperlukan untuk menjalani hari.
Sejarah panjang geblek berkaitan erat dengan kehidupan agraris masyarakat Kulon Progo. Pada masa lalu, singkong menjadi salah satu sumber pangan utama yang mudah didapat dan diolah.Â
Geblek, yang terbuat dari pati singkong, menjadi pilihan camilan yang praktis dan mengenyangkan untuk bekal di sawah. Walaupun teknologi dan gaya hidup telah berubah, tradisi menikmati geblek tetap bertahan hingga kini.
Geblek tidak hanya dikenal di Kulon Progo, tetapi juga telah menyebar ke daerah-daerah lain di Jawa Tengah, seperti Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Magelang. Penyebaran ini menunjukkan bahwa geblek memiliki daya tarik yang luas dan diterima dengan baik oleh masyarakat di luar Kulon Progo.Â
Penyebaran geblek ke daerah-daerah lain biasanya terjadi melalui perantau asal Kulon Progo yang membawa resep dan cara pembuatannya. Kini, geblek tidak hanya menjadi camilan sehari-hari, tetapi juga menjadi rekomendasi oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kulon Progo.
Apa itu tempe benguk?
Menurut situs resmi Pemda DIY, besengek tempe benguk adalah hidangan khas dari Kabupaten Kulon Progo, tepatnya di Dusun Nganggrung. Meski kalah populer dibandingkan dengan gebleg, makanan ini tetap merupakan salah satu ikon kuliner Kulon Progo.
Besengek tempe benguk dibuat dari biji koro benguk yang difermentasi hingga menjadi tempe dengan warna abu-abu. Tempe ini kemudian dimasak dengan cara besengek, yaitu direbus dalam santan berbumbu.Â
Hidangan khas ini bukan hanya sekadar makanan yang bisa dinikmati dan menjadi ciri khas suatu daerah, tetapi juga memiliki sejarah dan makna tersendiri.
Berdasarkan informasi dari akun resmi Instagram Dinas Kebudayaan DIY, besengek tempe benguk mulai dikenal di kalangan masyarakat Kulon Progo sebagai makanan yang berasal dari sumber daya alam lokal, yaitu kacang benguk. Hidangan khas ini diperkirakan sudah ada selama lebih dari empat generasi.
Karena melimpahnya kacang benguk, masyarakat setempat mengolahnya menjadi besengek tempe benguk dengan kreativitas mereka. Oleh karena itu, makanan ini memiliki arti penting bagi warga Kulon Progo.Â