Suwarsih juga menyebutkan bahwa penjualan di warung ini meningkat signifikan selama bulan Ramadan. "Ketika bulan puasa, banyak orang yang membeli geblek dan camilan lain untuk berbuka. Warung kami bisa lebih ramai dari biasanya," tambahnya.
Warung Geblek Papa Yan tidak hanya menjadi tempat favorit bagi warga lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan yang datang ke Kulon Progo. Banyak wisatawan yang penasaran dan ingin mencicipi geblek langsung dari tempat asalnya.Â
Kualitas dan rasa yang ditawarkan oleh Warung Geblek Papa Yan menjadi daya tarik utama, sehingga banyak pelanggan yang datang kembali untuk membeli geblek dan camilan lainnya.
Apa itu Geblek?
Geblek adalah makanan khas dari Kulon Progo, Yogyakarta. Terbuat dari tepung tapioka, bawang putih, dan garam, geblek digoreng hingga renyah di luar dan kenyal di dalam. Rasanya gurih dan sering disajikan dengan cabai rawit, menjadikannya camilan tradisional yang digemari masyarakat lokal.
Geblek dibuat dari pati ketela pohon atau singkong yang diolah dengan campuran bumbu sederhana seperti garam dan bawang putih. Kombinasi bumbu ini memberikan cita rasa gurih yang khas pada geblek.Â
Proses pembuatan geblek dimulai dengan menumbuk atau memarut singkong hingga halus. Pati yang dihasilkan kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu tersebut, dibentuk, dan digoreng hingga matang.Â
Teksturnya yang kenyal dan rasa gurihnya yang lezat membuat geblek menjadi camilan yang digemari oleh banyak orang. Biasanya, geblek disajikan dalam bentuk gorengan, yang semakin menambah kenikmatan saat disantap.
Salah satu ciri khas geblek adalah bentuknya yang unik, yaitu menyerupai angka 8. Bentuk ini tidak hanya menjadi penanda khas dari penganan ini, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat kuliner.Â
Selain bentuknya yang khas, geblek juga dikenal dengan kandungan karbohidratnya yang tinggi. Ini membuat geblek menjadi camilan yang mengenyangkan dan sering kali dijadikan bekal oleh para petani yang bekerja di sawah.Â
Bentuk angka 8 pada geblek dibuat dengan cara menggulung adonan menjadi dua lingkaran kecil yang saling bersambungan. Hal ini memerlukan keterampilan khusus dan menjadi salah satu keunikan dari proses pembuatannya.