Mohon tunggu...
Yahya AyyasyArdiyarto
Yahya AyyasyArdiyarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - 21107030024

Saya mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilamu Sosial dan Humaniora 21107030024

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Invasi Rusia kepada Ukraina, Harga Minyak-Saham Jadi Korbannya

25 Februari 2022   01:49 Diperbarui: 25 Februari 2022   01:52 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana salah satu kota di Ukraina yang diserang Rusia (dok. Intel Slava)

"Stop perang. Menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia."

Presiden satu ini memiliki ciri khasnya tersendiri dan dengan gayanya tersendiri mengomentari tentang invasi yang sedang terjadi.

Terdapat 138 warga negara Indonesia di Ukraina. Perlindungan WNI kemenlu, Judha Nugraha mengatakan bahwa "kami mendapatkan informasi WNI di sana dalam kondisi aman dan mereka tetap tenang"

"Saat ini prioritas kami adalah keselamatan warga negara Indonesia kita akan memastikan dahulu mereka di lokasi yang aman"

Indonesia tidak akan ikut campur dalam invasi Rusia ke Ukraina ini akan tetapi, Negara Indonesia memprioritaskan keselamatan warga negara Indonesia yang berada di Ukraina.

Presiden Amerika, Joe Biden, bereaksi terhadap invasi yang telah dilakukan Ukraina, ia mengatakan doanya bersama rakyat Ukraina "karena mereka mendapat serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh pasukan militer Rusia".

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa Rusia telah melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur Ukraina dan penjaga perbatasan, dan ledakan telah terdengar di banyak kota. Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa darurat militer, Lina tersebut telah berbicara kepada ada Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Dikutip dari Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengerah pasukan khusus militer nya ke ibu Kota Ukraina, Kiev. Peristiwa tersebut memiliki imbas terhadap pasar yang menyebabkan harga saham turun cukup drastis. Seperti saham FTSE turun 2%, untuk Euro Stoxx 50 dan DAX turun lebih dari 3,5%. AD Indeks S&P 500 turun hingga 2,3% dan Nasdaq turun 2,8% ini mengakibatkan indeks tersebut berada kedalam kondisi bearish.

Peristiwa ini juga mengakibatkan harga minyak mentah Brent naik ke level tinggi, di kutip dari Reuters, harga memiliki kenaikan mencapai 3,5% dengan harga sampai menembus US$ 100 per barel ini adalah merupakan yang pertama kali semenjak bulan September 2014. 

Sementara itu harga West Texas Intermediate melonjak hingga 4,6% menjadi US$ 96,22 per barel, jenis lain pun mengalami kenaikan cukup drastic seperti jenis WTI AS memiliki kenaikan 4,22% menjadi US$ 96,32 per barel atau dan harga ini merupakan harga tertinggi sejak bulan Agustus 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun