Mohon tunggu...
Yahya Abdul
Yahya Abdul Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030042

Aku Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mudah atau Sulitkah Menjadi Seorang Freelancer?

14 Juni 2022   20:46 Diperbarui: 14 Juni 2022   21:00 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini membuat banyaknya perbedaan dalam hal pekerjaan. Dari segi waktu kerja, tempat kerja, hingga gaji yang diterimanya. 

Selain banyaknya orang yang ingin bekerja kantoran yang bersifat terikat dalam hal waktu, tempat, dan gaji, banyak pula orang yang ingin pekerjaannya fleksibel atau bisa dibilang santai tidak terikat hal yang bersifat "membosankan".

Untuk mendapatkan pekerjaan yang fleksibel kita bisa berprofesi menjadi seorang freelancer. Freelance bisa menjadi alternatif bagi seseorang yang menginginkan pekerjaan tanpa terikat oleh waktu, tempat, maupun gaji yang diterima. 

Serta freelance bisa memilih pekerjaan yang dapat mereka ambil ataupun skill yang dapat dipelajarinya. Sebelum itu kita harus mengenali apa itu freelance, kesalahan pada freelancer, serta tips menjadi seorang freelancer.

Apa itu Freelance?

Freelance atau biasa disebut tenaga lepas adalah pekerjaan yang tidak terikat dengan kontrak yang bersifat jangka panjang namun masih memiliki hubungan kerja yang kuat dengan perusahaan. 

Kontrak yang diterima oleh freelancer pun biasanya bervariasi tergantung dari proyek, biaya yang dikenakan, hingga waktu pengerjaannya. Gaji atau biaya yang diberikan pun berbeda-beda sesuai besar kesulitan proyek dan juga waktu yang digunakannya.

Kemudian, saat kita memutuskan untuk menjadi freelancer, ada pula kelebihan dan kekurangannya dalam menjalani bisnis tersebut. Apa saja?

Kelebihan

  • Bebas dalam memilih tempat bekerja, seorang freelancer tidak diwajibkan untuk bekerja di dalam kantor. Faktor ini membuat seorang freelancer bebas untuk memilih tempat dimana mereka akan bekerja. Hal ini memungkinkan untuk mereka melakukan pekerjaan remote antar kota maupun negara.
  • Tidak terikat jadwal jam kerja, menjadi freelancer tidak dinilai berdasarkan kehadiran selama ia bekerja, namun dinilai berdasarkan hasil dari pekerjaannya. Salah satu faktor ini cocok bagi para pekerja yang memiliki keterbatasan waktu tetapi bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
  • Pendapatan dapat diatur, seorang freelancer memiliki pendapatan yang tidak tentu. Ukuran pendapatannya bergantung pada besar kecilnya proyek yang dikerjakan. Namun hal ini membuat seorang freelancer dapat mengukur pendapatannya sendiri. Ingin mendapat lebih ataupun tidak.

Kekurangan

  • Kurangnya inspirasi, terkadang seorang freelancer dapat mengerjakan banyak proyek dalam waktu yang berdekatan. Hal tersebut tidak bisa disanggah bahwasannya seorang freelancer akan kekurangan inspirasi. Ini biasanya terjadi di kalangan industri kreatif.
  • Fasilitas yang didapat, karena pekerjaan seorang freelancer tidak dinaungi oleh lembaga tetap, maka seorang freelancer dihimbau untuk memiliki asset sendiri untuk pekerjaannya.
  • Salah paham dalam status sosial, bagi sebagian orang untuk generasi milenial, memilki jabatan dianggap sesuatu hal yang perlu. Statement ini sering menimbulkan kesalahpahaman bahwasannya freelance adalah pengangguran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun