Mohon tunggu...
Yahman Faoji
Yahman Faoji Mohon Tunggu... -

Mencoba untuk selalu belajar dan menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Financial Planning Series: Financial Check-up

20 Desember 2011   09:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:00 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahap awal dari proses financial planning adalah melakukan financial check-up. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam financial check-up, yaitu melakukan check-up pendapatan dan pengeluaran, dan perhitungan kondisi aset dan kewajiban sekarang, serta melakukan risk profiling.

Check-up pendapatan dan pengeluaran perlu dikelompokkan dalam arus kas bulanan dan tahunan agar bisa diidentifikasi apakah pendapatan atau pengeluaran itu dilakukan setiap bulan atau setiap tahun. Sebagai ilustrasi dalam penyusunan arus kas bulanan dan tahunan, dapat dilihat pada table berikut.

Jenis

Komponen

Contoh

Arus Kas Bulanan

Pendapatan

Gaji

Hasil Usaha

Penghasilan lain

Pengeluaran

Pengeluaran Pribadi

Pengeluaran Rumah Tangga

Transportasi

Kegiatan Sosial

Asisten Rumah Tangga

Tabungan/Investasi

Cicilan Utang

Premi Asuransi Bulanan

Zakat

Pajak

Pengeluaran lain

Arus Kas Tahunan

Pendapatan

THR

Bonus

Pendapatan Tahunan Lainnya

Pengeluaran

Hari Raya

Liburan

Premi Asuransi Tahunan

Iuran Tahunan

Zakat

Pajak

Pengeluaran Tahunan Lainnya

Setelah melakukan check-up pada kondisi pendapatan dan pengeluaran bulanan dan tahunan, langkah selanjutnya adalah melakukan check-up pada kondisi aset dan kewajiban. Semua aset dihitung, baik aset lancar maupun tidak lancar. Semua kewajiban juga dihitung dan dikelompokkan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Sebagai ilustrasi, lihat tabel berikut.

Jenis

Komponen

Contoh

Aset

Aset Lancar

Kas

Tabungan

Deposito

Aset Tidak Lancar

Rumah

Tanah

Mobil

Investasi

Kewajiban

Kewajiban Jangka Pendek

Utang kartu kredit

Utang jangka pendek

Kewajiban Jangka Panjang

Utang KPR

Utang KKB

Net Worth

Total Aset – Total Kewajiban

Dari hasil check-up pada komponen pendapatan dan pengeluaran serta aset dan kewajiban, dapat diketahui apakah kondisi keuangan seseorang itu sehat atau tidak. Standar penentuan kesehatan finansial yang sering digunakan dapat dilihat pada tabel berikut.

No.

Rasio Keuangan

Batasan

Keterangan

1.

Rasio Likuiditas

Min. 9x

Aset Lancar/Pengeluaran Bulanan

2.

Rasio Aset Lancar terhadap Kekayaan Bersih

Min. 15%

Aset Lancar/Kekayaan Bersih

3.

Rasio Utang terhadap Aset

Maks. 50%

Total Utang/Total Aset

4.

Rasio Cicilan

Maks. 30%

Cicilan Utang Bulanan/Penghasilan Bulanan

5.

Rasio Aset Investasi terhadap Kekayaan Bersih

Min. 50%

Aset Investasi/Kekayaan Bersih

6.

Rasio Menabung

Min. 10%

Komitmen Investasi Bulanan/Penghasilan Bulanan

Sumber : QM Financial



Hal yang juga perlu dilakukan dalam melakukan financial check-up yaitu melakukan risk profiling. Dalam risk profiling ini, profil resiko seseorang dalam berinvestasi akan dinilai. Secara umum, ada tiga kelompok besar profil resiko investasi seseorang, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.

Seseorang dengan profil resiko konservatif lebih mengutamakan kehati-hatian dalam melakukan investasi. Profil resiko konservatif lebih menyukai produk beresiko rendah, walaupun dengan potensi return yang kecil. Produk-produk yang cocok untuk profil resiko ini contohnya adalah tabungan, deposito, dan reksadana pasar uang. Produk-produk jenis ini biasanya memberikan potensi return sebesar 0 -10 % p.a.

Seseorang dengan profil resiko moderat lebih berani dibandingkan konservatif dalam melakukan investasi. Profil resiko moderat lebih menyukai produk investasi beresiko menengah, dengan tingkat potensi return menengah. Produk-produk yang cocok untuk profil resiko jenis ini contohnya reksadana pendapatan tetap, obligasi, dan reksadana campuran. Produk-produk jenis ini biasanya memberikan potensi return sebesar 7-20 % p.a.

Seseorang dengan profil resiko agresif berani melakukan investasi pada produk-produk beresiko tinggi dengan potensi return yang juga tinggi. High return, high risk. Semakin tinggi potensi return yang mungkin didapatkan, semakin tinggi pula resiko terhadap investasi itu, bahkan terhadap hilangnya nilai pokok investasi. Produk-produk yang cocok untuk profil resiko jenis ini contohnya adalah saham, forex, reksadana saham, reksadana campuran, structured product, dan komoditi. Produk-produk jenis ini biasanya memberikan potensi return lebih dari 20 % p.a. namun dengan potensi kerugian atau bahkan kehilangan nilai pokok investasi yang besar.

Hasil dari financial check-up dan risk profiling ini nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam proses financial planning selanjutnya, yaitu penentuan financial goal, penyusunan strategi untuk mencapai financial goal, financial planning execution, dan monitoring and review.

Bersambung

Baca juga:

Financial Planning Series: Introduction

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun