Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

My First Kiss

9 Februari 2019   19:49 Diperbarui: 9 Februari 2019   20:30 6311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar bibir, sumber : Warta Kota - Tribunnews.com

Malam ini Linda terlihat lebih cantik dari biasanya. Rok pendek ketat berpadu blus belahan rendah itu sering membuatku gagal fokus. Aku jelas tertarik kepadanya. Apakah Indra menjodohkanku dengan Linda? Aku tidak tahu, sebab tidak ada petunjuk darinya. Indra terlalu fokus dengan Yurike. Wah aku terpaksa harus belajar sendiri untuk menterjemahkannya.

JJMM (Jalan-Jalan Malam Minggu) berempat ini ternyata asik juga. Linda ini pinter membuat suasana menjadi hidup. Berbeda dengan Yanti yang lebih banyak diemnya. padahal Yanti dan Linda ini sama tipikalnya, rame! Oh itu mungkin karena Yanti cuma iseng saja kepadaku, sedangkan Linda memang melakukan pedekate sehingga ia berusaha membuat suasana jadi enak, dugaku ketika itu.

Yang jelas keduanya membuatku bergetar. Tapi ada perbedaan getaran dari keduanya. Yanti menggetarkan bagian di atas pinggangku, sedangkan Linda menggetarkan bagian di bawah pinggangku. "Aduh mampus gue, kelupaan. Puter arah Fer, kita jeput Yanti dulu!" teriak Indra dari belakang, seketika melenyapkan getaran di tubuhku. "Hah, Yanti? Emangnya Yanti dimana..."

Muka Yanti tampak cemberut ketika kami menjemputnya. Ia menatap tajam ke arah Linda yang duduk di depan. Aku bergidik melihat tatapannya. Tapi aku tidak salah, aku tidak tahu menahu soal ini. Indra kemudian sibuk meminta maaf kepadanya. Suasana sedikit mencekam.

Tetiba Linda menceritakan sebuah cerita lucu tentang Srimulat. Seketika semua (minus Yanti) tertawa ngakak. Aku sudah berusaha keras menahan tawaku sebagai wujud empati bagi Yanti yang masih kesal. "Tapi sepertinya Timbul dan Basuki memegangi kedua tanganku, lalu Gepeng menggelitiki ketiakku, ah ah ah ah....." tawaku tak bisa kutahan. Lewat kaca spion aku melihat sebuah amarah dari arah jok belakang!

***

Keesokan harinya Indra menelfonku. Suaranya terdengar sangat serius, "Eh Yanti itu kamu apain?"

Pertanyaan apaan itu, "Diapain bijimane?" tanyaku ketus.

Singkat cerita Yanti merasa "di-pehape" apalagi aku kemudian dekat dengan Linda yang nota bene adalah temen dekatnya juga. Benarlah kata anak-anak itu kalau aku ini memang playboy dan kebangetan, karena mau makan teman sendiri...

Wah tentu saja aku tidak terima disebut "pekai, wong aku belum lahir saja pekai sudah bubar!" Sebelumnya, Indra sendiri yang mewanti-wantiku supaya jangan sampai jatuh hati kepada Yanti. Kini Indra tidak yakin dengan apa yang telah dikatakannya, karena ia tahu soal Yanti juga dari anak-anak! Ah, Indra kebangetan! Kini aku muak dengan geng mereka ini. Justru mereka ini yang mau makan teman sendiri...

Kini aku sadar kalau cerita tentang Yanti itu sama sekali tidak benar, sama seperti cerita tentangku yang mereka sebut playboy. Seandainya mereka tahu cerita tentang lipstik bebas transfer itu. Ah, lupakan saja semuanya itu, tidak usah dibawa ke hati. Ini cuma kisah romantisme anak sekolahan semata. Bulan depan acara perpisahan sekolah dan kami mungkin tidak bertemu lagi. Nantinya semua akan sibuk dengan perkuliahan masing-masing di tempat yang berbeda-beda pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun