Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Klopp Sia-siakan Peluang Liverpool Meraih Trofi

8 Februari 2019   00:43 Diperbarui: 8 Februari 2019   00:54 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurgen Klopp, sumber : panditfootball.com

Sebelum Clyne benar-benar pulih, Arnold kemudian datang untuk memberi tekanan kepada Gomez. Arnold kemudian berhasil mengkudeta posisi bek kanan Liverpool dan juga timnas Inggris dari Gomez! Klopp kemudian menggeser Gomez ke tengah untuk berduet dengan van Dijk. Duet Gomez dan van Dijk kemudian menjadi kuntji keberhasilan Alisson untuk membuat cleansheet! Ketika Clyne sudah sembuh, dia kemudian menjadi pengangguran...

Kelebihan Gomez ada pada kecepatan dan staminanya yang prima untuk adu cepat dengan penyerang lawan. Gomez dan van Dijk ini saling melengkapi. van Dijk dengan ketenangannya dalam mengorganisasi pertahanan, sedangkan Gomez dengan kecepatannya untuk mengkover wilayah pertahanan tengah dan kanan.  Gomez juga menjadi pelapis Arnold di posisi bek kanan.

Awal Januari Klopp sudah kehilangan Gomez, Lovren dan Matip karena cedera. Sebenarnya Klopp punya kesempatan untuk menambal kekuatan skuatnya hingga akhir Januari. Alih-alih membeli atau meminjam pemain, Klopp malah meminjamkan Clyne dan melepas Dominic Solanke! Itu artinya Arnold tidak punya pelapis lagi. Ketika Arnold kemudian tumbang, Klopp kemudian menarik seorang gelandang untuk menambal posisi itu!

Sulit untuk memahami jalan pikiran Klopp. Sejatinya Robertson di posisi bek kiri juga tidak punya pelapis sepadan. Pelapisnya, Moreno sering terlihat "kurang minum." Akhirnya kalau Robertson tidak bisa bermain, maka Klopp akan menaruh Milner pada posisi tersebut. kalau mobil, Milner itu ibaratnya ban serap yang memakai ban dalam. kalau terkena ranjau paku, maka ban kiri belakang itu seketika akan mampus!

Saya tidak bisa membayangkan, apakah Liverpool masih bisa bermain di Liga Champion tahun depan sekiranya Robertson, van Dijk dan Arnold tidak bisa bermain hingga akhir musim. Liverpool kini praktis hanya memiliki dua bek berkelas saja, dimana Robertson penampilannya juga sudah mulai menurun karena terlalu sering dimainkan. Kini bek tengah, Joe Matip sudah bisa bermain lagi. Tapi ia tidak sebaik Gomez.

City kini berada di puncak klasemen setelah berhasil menumbangkan tuan rumah Everton dengan skor 2-0. City dan Liverpool itu setara kualitasnya. Perbedaan keduanya terletak pada cara pendekatan pelatih dalam menangani masalah. Pep bisa membayangkan masalah yang akan terjadi dan kemudian mencari solusi untuk mengatasinya. Klopp tidak bisa membayangkan sebuah masalah sebelum masalah itu datang membegalnya!

Solusi Pep dalam menangani masalah adalah dengan menambahkan jumlah pemain berkualitas di dalam skuatnya. Dalam skuat Pep tidak ada pemain cadangan, karena semuanya adalah pemain inti! Line-up pemain yang akan turun diatur berdasarkan kebutuhan terkait strategi permainan. Solusi Klopp untuk setiap masalah sangat sederhana, yaitu dengan menyediakan sebuah "ban serap."

Klopp sudah memilih tim intinya sendiri untuk menerapkan pakem gegenpressing idamannya. Ibarat mobil, pasukan Klopp ini adalah sebuah jip dobel gardan dengan "mode 4x4 permanen ON" yang siap melibas jalan berlumpur maupun tanjakan. Sebuah ban serap kemudian diambil dari pemain cadangan. Namun, ketika berada di autobahn (jalan bebas hambatan) jip Klopp ini akan tampak seperti kampret mabok miras oplosan!

Pep mau belajar dari pengalaman buruk di musim pertamanya. Ketika itu City adalah tim hebat kecuali di sektor belakang. Pep kemudian membenahinya tanpa melakukan perubahan signifikan pada lini tengah dan depan. Di musim kedua, Pep kemudian sukses menuai berbagai gelar. Itu karena di semua pos, Pep memiliki setidaknya dua pemain yang setara kualitasnya. Kualitas itu diperoleh berkat jam bermain yang cukup bagi semua pemain.

Masalah utama bagi Klopp adalah jauhnya perbedaan kualitas antara pemain inti dengan pemain cadangan. Salah satunya adalah karena tidak cukupnya jam bermain bagi para pemain cadangan itu. Berapa kali anda pernah melihat Lazar Markovic, Ben Woodburn, Marco Grujic, Connor Randall, Sheyi Ojo, Rafael Camacho atau Curtis Jones bermain penuh? Di tangan Klopp mereka ini ibarat petasan yang siap menyalak, tapi keburu tersiram es teh tawar!

Menariknya lini belakang ini selalu menjadi masalah bagi Liverpool. Musim lalu Matip lima kali absen karena cedera, Gomez dua kali, sedangkan Lovren delapan kali! Dengan cederanya Lovren dan Gomez, praktis tidak ada lagi bek cadangan. Sebelumnya Klopp sudah menjual bek tengah Ragnar Klavan dan bek serba bisa Jon Flanagan serta meminjamkan Clyne dan Connor Randall.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun