Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Perjuangan Berat Tim Top Six pada Pekan Ke-24 EPL

1 Februari 2019   14:36 Diperbarui: 1 Februari 2019   15:07 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan Ke-24 Liga Inggris ternyata menjadi pekan yang berat bagi tim top six. Laju kemenangan impresif MU akhirnya terhenti ketika mereka hanya sanggup menahan imbang tim tamu, Burnley dengan skor 2-2. Nasib sial justru diderita tim sekota, "sitetangga berisik," Manchester City ketika bertandang ke Saint James Park Stadium. City terjungkal di tangan Newcastle lewat skor tipis 2-1.

Kekalahan City tersebut ternyata tidak dapat dimanfaatkan oleh pimpinan klasemen Liverpool untuk memperbesar jarak sejauh mungkin dari City. Liverpool hanya bisa bermain imbang 1-1 dengan sang tamu, Leicester City. Lewat perjuangan sangat berat, Arsenal kemudian bisa membuat para Gooners tertawa bahagia. Arsenal kini naik ke peringkat empat (menggeser Chelsea lewat selisih gol) setelah mengalahkan Cardiff lewat skor tipis 2-1.

Di tempat terpisah, Tottenham Hotspur yang tidak diperkuat oleh Harry Kane dan Dele Alli yang cedera, lolos dari maut setelah berhasil menggulingkan perjuangan Watford juga lewat skor tipis 2-1. Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Tiada diduga tiada disangka Chelsea yang dipekuat oleh bintang baru mereka, Gonzalo Higuain kemudian dipermak habis oleh Bournemouth lewat skor telak 4-0!

Akhirnya rekapitulasi hasil pertandingan klub top six di pekan ke-24 ini adalah sebagai berikut. Dua tim London (Tottenham Hotspur dan Arsenal) menang tipis lewat perjuangan berat. Dua tim tuan rumah (MU dan Liverpool) hanya mampu bermain imbang dengan klub yang peringkatnya dibawah mereka. Secara mengenaskan, dua tim tamu (City dan Chelsea) akhirnya dipermalukan oleh tim gurem. Khusus buat Sarri, "sakitnya tuh disini..."

***

Laga Newcastle-City menjadi perhatian penggemar sepak bola karena dari semula City diprediksi akan menang mudah atas tuan rumah untuk memberi tekanan kepada Liverpool. Menit pertama belum berakhir, Sergio "Kun" Aguero sudah mencetak gol pembuka lewat asis David Silva. Tampaknya City akan menang besar atas Newcastle. Namun hanya sebiji gol itu saja yang bisa dicetak City hingga akhir pertandingan.

Menit ke-17 sebenarnya Aguero mencetak gol cepat lewat tendangan bebas de Bruyne. Tapi wasit membatalkannya dan malahan memberikan kartu kuning bagi de Bruyne karena dianggap menendang bola sebelum diberi aba-aba oleh wasit. Pemain-pemain City terus memberikan tekanan kepada Newcastle yang lebih banyak bertahan. Hingga babak pertama berakhir, kedudukan masih 1-0 bagi City.

Menit ke-65 Pep menarik de Bruyne untuk digantikan oleh Bernardo Silva. Tapi satu menit kemudian Newcastle mencetak gol penyama lewat Salomon Rondon berkat asis Isaac Hayden. Gol itu kemudian melecut semangat pemain-pemain Newcastle, apalagi mereka sedang berjuang agar terhindar dari degradasi! Sebaliknya City juga semakin bernafsu untuk mencetak gol kemenangan agar bisa mengejar Liverpool.

Menit ke-73 Pep menarik Sane untuk digantikan oleh Gabriel Jesus. Menit ke-80 Fernandinho membuat kesalahan fatal dengan menjatuhkan pemain Newcastle di kotak penalti. Eksekusi Matt Richie kemudian mengobah skor menjdi 2-1 bagi keunggulan tuan rumah. Untuk menambah serangan, kembali Pep menarik Danilo untuk digantikan oleh Gundogan menit ke-83. Namun usaha tersebut gagal untuk menyamakan kedudukan.

Dalam pertandingan ini City membukukan 77% penguasaan bola dan 8 korner. Melepaskan 12 tembakan (4 on target, 3 melenceng dan 5 terblok) Sedangkan Newcastle membukukan 23% penguasaan bola dan sebiji korner. Melepaskan 7 tembakan (2 on target, 3 melenceng dan 2 terblok) Kiper Newcastle, Dubravka juga bermain bagus dengan melakukan 2 kali penyelamatan.

Kali ini City memang bernasib apes. Statistik diatas menunjukkan betapa kerasnya usaha mereka untuk mencetak gol, namun gol yang dinanti tak kunjung tiba. Newcastle yang bermain disiplin sengaja memasang garis pertahanan rendah dengan membentengi rapat kotak penalti. Berdasarkan statistik pertandingan, tercatat hanya 4 kali saja pemain City menembak dari luar kotak penalti, dan 8 kali menembak dari dalam kotak penalti.

Data diatas itu menunjukkan bahwa pasukan Pep ini sebenarnya selalu lapar untuk mencetak gol baik di kandang sendiri maupun di kandang lawan. Tidak pernah  pasukan Pep ini menganggap enteng lawan, dan selalu bernafsu untuk menghujani gawang dengan gol sebanyak mungkin. Walaupun belum pupus, namun perjuangan Pep untuk mengejar gelar juara EPL kini semakin berat.

Liverpool 1 Leicester City 1. Sumber : Majalah Dunia
Liverpool 1 Leicester City 1. Sumber : Majalah Dunia
Laga Liverpool-Leicester keesokan harinya menjadi perhatian penggemar bola di seluruh dunia, karena mengira Liverpool akan bisa menjauh dari kejaran City. Apalagi tim Liverpool ini baru saja berlibur dari tempat hangat. Mereka ini menikmati liburan panjang karena sudah tersingkir dari Carabao dan FA Cup. Klopp pun sumringah untuk menjinakkan Jamie Vardy dan kawan-kawan.

Kalau City bertarung gagah untuk kemudian kalah, maka anak-anak asuh Klopp ini kemudian menggigil di tengah lapangan yang bersalju itu. Mereka hanya mampu melepaskan 10 tembakan, dimana separuhnya melenceng. Sebuah gol cepat dari Mane awalnya membuat para Kopites bersorak kegirangan karena berharap akan datang hujan gol seperti turunnya salju. Malangnya hanya sebiji gol itu saja yang mereka lihat mampu menembus jala Kasper Schmeichel...

Setelah itu pertandingan pun berlangsung menjemukan dan tim tamu mulai menekan pertahanan tuan rumah. Terlepas dari kondisi lapangan yang licin karena salju, Liverpool memang bermain tidak maksimal untuk menekan Leicester. Padahal mereka ini baru saja mendapat libur panjang, di saat klub-klub lain harus lembur karena masih bermain di piala FA dan piala Carabao.

Februari ini Liverpool akan mulai menjalani laga padat dengan bermain di kompetisi Liga Champion dan EPL tentunya. Dengan penampilan inkonsisten begini, rasanya semakin sulit bagi Liverpool untuk bisa meraih juara di kedua kompetisi yang diikutinya ini. Sayang sekali Liverpool tidak bisa memanfaatkan momentum yang sangat langka ini demi mengamankan trofi Liga Inggris nantinya.

Paul Pogba diantara 2 pemain Burnley, sumber : Bola.net
Paul Pogba diantara 2 pemain Burnley, sumber : Bola.net
Laga MU-Burnley ini kemudian menjadi salah satu penampilan terbaik MU dalam hal mengkreasi serangan. MU mencatatkan 74% penguasaan bola. Melepaskan 28 tembakan (9 on target, 11 melenceng dan 8 terblok) dan mendapatkan 11 korner. MU benar-benar mengurung Burnley dengan melepaskan 15 tembakan dari dalam kotak penalti dan 13 tendangan dari luar kotak penalti.

Sebaliknya pelatih Burnley, Sean Dyche menerapkan taktik disiplin ala Mourinho, dengan bintang utama adalah sang kiper, Tom Heaton yang bermain bak de Gea pula! Kalau "de Gea ori" bermain biasa-biasa saja dengan hanya melakukan 2 saves, maka "de Gea KW" (Tom Heaton) bermain gemilang dengan melakukan 7 saves. Catatan Tom Heaton memang belum seimpresif de Gea saat ia melakukan 11 saves ketika MU berhadapan dengan Hotspur kemarin itu.

Burnley mencatatkan 26% penguasaan bola. Melepaskan hanya 6 tembakan saja (4 on target dan 2 terblok) dan mendapatkan 3 korner. Burnley benar-benar fokus bertahan pat rapat dengan hanya melepaskan masing-masing 3 tembakan saja dari dari dalam maupun luar kotak penalti. Kali ini MU benar-benar kena bijinya, karena bersua dengan "MU KW ala Mourinho..."

Andreas Pereira kemudian menjadi terdakwa utama dalam "laka tunggal" yang membuat gol pertama Burnley itu terjadi.  Pereira ini memang sudah lama tak dimainkan. Begitu dimainkan, eh dia tak tahan lama pula. Menit ke-63 ia pun ditarik untuk kemudian digantikan Jesse Lindgard. Tampaknya ke depan, wajah Pereira ini akan cukup lama tak terlihat di starting line MU....

Untuk 3 tim London (Arsenal, Chelsea dan Tottenham Hotspur) yang mendapatkan peruntungan berbeda pada pekan ke-24 kemarin, akan dibahas secara terpisah.

Salam

Aditya Anggara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun