Data diatas itu menunjukkan bahwa pasukan Pep ini sebenarnya selalu lapar untuk mencetak gol baik di kandang sendiri maupun di kandang lawan. Tidak pernah  pasukan Pep ini menganggap enteng lawan, dan selalu bernafsu untuk menghujani gawang dengan gol sebanyak mungkin. Walaupun belum pupus, namun perjuangan Pep untuk mengejar gelar juara EPL kini semakin berat.
Kalau City bertarung gagah untuk kemudian kalah, maka anak-anak asuh Klopp ini kemudian menggigil di tengah lapangan yang bersalju itu. Mereka hanya mampu melepaskan 10 tembakan, dimana separuhnya melenceng. Sebuah gol cepat dari Mane awalnya membuat para Kopites bersorak kegirangan karena berharap akan datang hujan gol seperti turunnya salju. Malangnya hanya sebiji gol itu saja yang mereka lihat mampu menembus jala Kasper Schmeichel...
Setelah itu pertandingan pun berlangsung menjemukan dan tim tamu mulai menekan pertahanan tuan rumah. Terlepas dari kondisi lapangan yang licin karena salju, Liverpool memang bermain tidak maksimal untuk menekan Leicester. Padahal mereka ini baru saja mendapat libur panjang, di saat klub-klub lain harus lembur karena masih bermain di piala FA dan piala Carabao.
Februari ini Liverpool akan mulai menjalani laga padat dengan bermain di kompetisi Liga Champion dan EPL tentunya. Dengan penampilan inkonsisten begini, rasanya semakin sulit bagi Liverpool untuk bisa meraih juara di kedua kompetisi yang diikutinya ini. Sayang sekali Liverpool tidak bisa memanfaatkan momentum yang sangat langka ini demi mengamankan trofi Liga Inggris nantinya.
Sebaliknya pelatih Burnley, Sean Dyche menerapkan taktik disiplin ala Mourinho, dengan bintang utama adalah sang kiper, Tom Heaton yang bermain bak de Gea pula! Kalau "de Gea ori" bermain biasa-biasa saja dengan hanya melakukan 2 saves, maka "de Gea KW" (Tom Heaton) bermain gemilang dengan melakukan 7 saves. Catatan Tom Heaton memang belum seimpresif de Gea saat ia melakukan 11 saves ketika MU berhadapan dengan Hotspur kemarin itu.
Burnley mencatatkan 26% penguasaan bola. Melepaskan hanya 6 tembakan saja (4 on target dan 2 terblok) dan mendapatkan 3 korner. Burnley benar-benar fokus bertahan pat rapat dengan hanya melepaskan masing-masing 3 tembakan saja dari dari dalam maupun luar kotak penalti. Kali ini MU benar-benar kena bijinya, karena bersua dengan "MU KW ala Mourinho..."
Andreas Pereira kemudian menjadi terdakwa utama dalam "laka tunggal" yang membuat gol pertama Burnley itu terjadi. Â Pereira ini memang sudah lama tak dimainkan. Begitu dimainkan, eh dia tak tahan lama pula. Menit ke-63 ia pun ditarik untuk kemudian digantikan Jesse Lindgard. Tampaknya ke depan, wajah Pereira ini akan cukup lama tak terlihat di starting line MU....
Untuk 3 tim London (Arsenal, Chelsea dan Tottenham Hotspur) yang mendapatkan peruntungan berbeda pada pekan ke-24 kemarin, akan dibahas secara terpisah.
Salam