Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Saatnya Tagar 2019 Ganti Emak-emak

7 September 2018   12:37 Diperbarui: 7 September 2018   12:56 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emak-emak berdemo di depan Istana Negara (Sumber foto : CNBC Indonesia)

***

Sebenarnya tidak semua orang gampang terjangkit virus nyinyir ini. Virus ini biasanya menyerang orang-orang baper, yaitu orang-orang yang sok teu, yang merasa lebih pintar, lebih baik dan lebih suci dari orang lain. Akan tetapi, tong kosong memang nyaring bunyinya. Orang-orang nyinyir ini memang tak ada bedanya dengan tong kosong...

Virus ini juga menyerang orang-orang yang sirik! Sirik adalah tanda tak mampu, tapi kepingin! Nafsu gede tenaga kurang... Dalam kasus AD misalnya, bagaimana mungkin dia bisa bersaing secara finansial dengan Sandiaga Uno dan AHY untuk nyagub di DKI 2017? Tetapi toh AD tetap nyinyir dan memaksakan diri juga. Setelah gagal nyagub, AD mencoba Cawabup... untuk kemudian gagal...

Menurut sebuah penelitian, penderita demam nyinyir ini erat juga hubungannya dengan "jelimet." Artinya orang jelimet itu lebih gampang terinfeksi virus nyinyir.

Menurut Kompasianer Elly Suryani (Kompal) dalam artikel yang berjudul, "Bercintalah Kau Supaya Tidak Njlimet" pada 27 Agustus 2018 lalu, puasa bercinta ataupun kurang bercinta erat hubungannya dengan jelimet.

Kompasianer Elly Suryani kemudian secara lugas menjelaskan efek langsung dari kurang bercinta ini. Kurang bercinta membuat orang jadi pemarah (contohnya RS teman dekat AD itu bawaannya marah melulu...)

Kurang bercinta mengakibatkan kepala sering pusing (contohnya AD, awalnya bahas musik, tetapi buntutnya malah marah-marah kepada Jokowi. Gagal pada Pilkada, eh marahnya kepada Jokowi juga. "Editansil... marah ke Jokowi juga!"

Kurang bercinta membuat orang jadi bodoh (contohnya membawa panci dan wajan segala ke depan Istana Negara...)

Kurang bercinta menurunkan kepercayaan diri (contohnya MAS, karena kurang pede mencet kalkulator, jadi grogi ngitung harga pokok produksi telur...)

Masih menurut Kompasianer Elly Suryani, Keseimbangan menjadi kata kunci penyelesaian masalah ini. Tanpa adanya keseimbangan maka orang bisa oleng. Jelimet adalah tanda-tanda oleng atau ketidakseimbangan tadi, sehingga rawan terinfeksi virus nyinyir.

Penulis ingin menambahkan satu resep lagi. Berdamailah terlebih dahulu dengan diri sendiri agar kita bisa berdamai dengan orang lain. Hidup hanya sebentar, tak berbeda dengan ilalang yang mekar di pagi hari untuk kemudian layu di sore hari...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun