Bahayanya, T7 itu adalah speed corner setelah Hangar Straight, lintasan lurus cepat tempat di mana pebalap biasanya mencetak fastest speed.
Dengan situasi sirkuit yang tidak membaik, maka pada pukul 16:00 waktu setempat diadakan pertemuan dengan para pebalap dan pihak-pihak terkait.
Akhirnya semua pihak sepakat untuk membatalkan balapan MotoGP Silverstone ini demi keselamatan para pebalap.
Tadinya sempat ada opsi untuk melanjutkan balapan pada hari Senin. Tetapi opsi itu kemudian ditolak. Beberapa tim, terutama tim-tim satelit keberatan untuk berlomba pada hari Senin. Hal ini menyangkut pertimbangan ekonomi, yakni bertambahnya biaya operasional mereka.
Ada yang suka, ada juga yang tak suka dengan pembatalan ini. Honda dan Yamaha cukup happy karena mereka sadar pencapaian mereka di sini pasti tidak akan maksimal.
Tetapi tidak demikian halnya dengan tim Ducati yang sedang onfire! Dua pebalap mereka itu justru sedang blingsatan untuk mengejar poin ketertinggalan dari Marquez. Ducati sedikit kecewa karena "balapan ditinggal pas lagi sayang-sayangnya..."
Dibatalkannya balapan ini jelas menjadi pukulan telak bagi pihak tuan rumah sebagai penyelenggara balapan. Hal ini memang sangat memalukan karena persoalannya bersifat teknikal!
Seperti diketahui, sirkuit Silverstone baru saja mengalami pembaharuan aspal, di mana aspal yang lama dilapis ulang untuk menyambut MotoGP 2018.
Inilah yang menjadi biang kerok permasalahan tadi. Permukaan lapisan aspal yang baru ternyata tidak mulus sehingga meninggalkan cekungan yang menarik air untuk ngendon di sana.
Ada beberapa penyebab hal ini. Tadinya saya pikir lapisan base/subbase-coarse sirkuit turun. Tetapi tidak mungkin, karena sirkuit ini tadinya bekas landasan pesawat terbang pada zaman Perang Dunia-II.