Tiga lap jelang akhir balapan Moto GP Austria 2018, para penonton yang berada di Sirkuit Red Bull Ring Spielber, Austria, maupun penonton yang menyaksikan lewat saluran televisi menahan nafas panjang.
Duel seru diantara pembalap Honda, Marc Marquez dengan pembalap Ducati, Jorge Lorenzo berlangsung sengit, wheel to wheel, saling salip untuk menjadi yang terdepan.
Lap ke-28 kemudian berakhir dengan Lorenzo menjadi pembalap pertama yang berhasil menyentuh garis finish.Penonton seketika mengeluarkan nafas tertahan tadi, diikuti dengan tepuk tangan panjang membahana pertanda puas.
Luar biasa sekali, Lorenzo berhasil menjinakkan Sirkuit Red Bull Ring Spielber beserta tekanan dari Dovizioso dan Marquez lewat strategi djitoe dan tentu saja berkat kesabaran, kematangan dan keteguhan hati dari pembalap pemegang tiga gelar juara dunia tersebut.
***
Lorenzo memulai start dari posisi ketiga dibelakang rekan setimnya, Dovizioso dan Marquez sang pemegang pole. Dibelakang Lorenzo adalah trio pembalap satelit yaitu, Petrucci, Crutchlow dan Zarco. Dua pembalap Yamaha nasibnya kurang beruntung. Vinales start dari posisi kesebelas, sedangkan Rossi start dari posisi keempat belas!
Ban Michelin (yang aneh bin ajaib) menjadi krusial pada balapan sepanjang musim ini. Sesuai dengan kebiasaannya, Marquez memilih ban slick Medium-Hard. Marquez menjadi satu-satunya pembalap yang memakai ban belakang Hard. Dovizioso, Rossi, Pedrosa dan Iannone memilih ban slick Medium-Medium.
Sama seperti Marquez, Lorenzo juga mempunyai "selera" tersendiri dalam pemilihan ban. Berbeda dengan pembalap lainnya, Lorenzo justru memilih ban slick Soft-Soft!Aji gile... Padahal panjang sirkuit ini adalah 4,318 km dan kudu dikitari selama 28 putaran! Lorenzo juga menjadi satu-satunya pembalap yang memakai kombinasi ban Soft-Soft...
Langit terlihat bersih menemani cuaca yang cerah bersahabat. Selepas start, Dovi langsung merangsek ke depan. Seperti biasa, kombinasi dari ban Soft-Soft dengan grip yang mumpuni, langsung membawa Lorenzo memimpin balapan di akhir lap pertama.
Lap ke-3, Marquez mengambil alih pimpinan lomba diikuti oleh Lorenzo dan Dovi. Satu lap kemudian, Rossi yang tadinya start dari posisi 14, kini sudah berada di posisi 9
Hingga lap ke-9 posisi pembalap terdepan tidak berubah, Marquez memimpin diikuti oleh Lorenzo dan Dovi. Akan tetapi kini jarak trio pembalap terdepan dengan pembalap di belakangnya (Cal Crutchlow) sudah mencapai 3 detik lebih. Terasa benar dominasi ketiga pembalap terdepan ini...
Melewati pertengahan lomba, posisi pembalap terdepan belum berubah. Beberapa kali Dovi nyaris melewati Lorenzo, tetapi usahanya itu tidak pernah berhasil. Dovi yang beberapa kali melakukan late-brake, sebenarnya sudah berhasil melewati Lorenzo ketika mengambilnya dari sisi dalam tikungan. Tetapi setting-an motor Lorenzo memang sudah didesain untuk bisa seketika ngacir ketika keluar dari tikungan...
Bukan hanya Dovi saja yang terkena "PHP di tikungan," tetapi Marquez juga merasakannya, bahkan beberapa kali! Bukan kedua pembalap itu saja, para penikmat Moto GP juga banyak yang baper melihat aksi Lorenzo ketika keluar dari tikungan. Sebenarnya pada GP Ceska minggu lalu, Lorenzo juga sudah mempertontonkan "porno aksi" tersebut...
Lap ke-18, Marquez masih di depan tetapi jaraknya dengan Lorenzo dan Dovi kini tinggal 0,2 detik! Dovi tampaknya sudah kesal dan berambisi untuk bisa meng-overtake Lorenzo secepatnya. Kesempatan itu akan terasa pas dilakukan justru pada saat Lorenzo akan meng-overtake Marquez!
Satu lap kemudian, Lorenzo dan Marquez wheel to wheel dan saling overtake. Berkat power Ducati yang mumpuni, kini Lorenzo memimpin di depan.
Hingga lap ke-23, Marquez hanya bisa membuntuti Lorenzo dengan kisaran jarak 0,2 detik di belakangnya. Sementara itu Dovi tampaknya sudah mengundurkan diri dari persaingan podium satu.
Ban Dovi yang tampak sudah aus, kini tak kuasa lagi untuk diajak berduel. Dovi juga tak mau memaksakan diri. Jaraknya cukup aman dari incaran Cal Crutchlow yang berada di belakangnya. Demikian juga halnya dengan Crutchlow yang membalap dengan santai untuk mengunci posisi 4.
Crutchlow sudah belajar dari GP Ceska lalu. Ketika itu Crutchlow memaksakan diri untuk bertarung rapat dengan trio Marquez, Lorenzo dan Dovi. Akibatnya ban motornya langsung aus. Sial, detik-detik terakhir menjelang balapan usai, posisi 4-nya kemudian berhasil dicuri Vale! Bagi pembalap satelit, posisi 4 itu sebenarnya sama juga dengan podium satu...
Lap ke-26, Marquez melakukan tekanan dan Lorenzo melebar. Kini Marquez berada di depan! Namun Lorenzo tidak menyerah dan balik menyerang Marquez, dan dia berhasil berkat power gede Ducati. Kini balik Lorenzo berada di depan.
Marquez yang tak sudi diasapi balik menekan lagi! This is the real battle! Tiga lap terakhir benar-benar pertarungan yang menegangkan. Kedua pembalap kemudian mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik yang mereka punya. Tidak ada lagi yang tersisa...
Strategi menjadi koentji keberhasilan Lorenzo. Diawal balapan, seperti biasa Lorenzo langsung ngebut untuk menjauhkan jarak dari rombongan pembalap medioker. Setelah itu, dia membiarkan Marquez berada di depan. Tugasnya adalah mengikuti racing-line Marquez dan menjaga tingkat keausan ban sebaik mungkin.
Ini memang keunggulan khas Lorenzo yang tak dimiliki oleh pembalap lain. Gaya riding-nya yang halus pisan membuat bannya selalu terjaga. Itulah sebabnya Lorenzo berani memilih kombinasi ban soft-soft!
Masalah terberat bagi Lorenzo itu sebenarnya bukan mengatasi Marquez, melainkan menahan serangan-serangan dari Dovizioso! Di awal balapan, ban soft-soft Lorenzo jelas bisa menahan ban Medium-Medium Dovi, bahkan juga untuk melewati Marquez! Tetapi disinilah tampak kematangan dari seorang Lorenzo...
Lorenzo terus berjuang mempertahankan racing line-nya dari incaran Dovi, sambil tetap menjaga tingkat keausan ban-nya. Berulang kali Dovi mencobanya, termasuk dari sisi luar tikungan. Tetapi hal itu malah membuatnya melebar dan menjauh dari Lorenzo...
Menjelang akhir balapan, Dovi menyerah. Kini Lorenzo fokus dengan Marquez saja. Lorenzo kini mempunyai dua keunggulan. Power Ducati plus ban soft dengan grip yang lebih mencengkram.
Marquez hanya mempunyai satu keunggulan saja, yaitu dia terlahir sebagai pembalap "bonek" dan raja tikungan... tapi itu ternyata tidak cukup untuk menjadi juara di Sirkuit Red Bull Ring Spielber, Austria....
Selamat buat Lorenzo dan Dovizioso
Bravo buat Marquez
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H