Melewati pertengahan lomba, posisi pembalap terdepan belum berubah. Beberapa kali Dovi nyaris melewati Lorenzo, tetapi usahanya itu tidak pernah berhasil. Dovi yang beberapa kali melakukan late-brake, sebenarnya sudah berhasil melewati Lorenzo ketika mengambilnya dari sisi dalam tikungan. Tetapi setting-an motor Lorenzo memang sudah didesain untuk bisa seketika ngacir ketika keluar dari tikungan...
Bukan hanya Dovi saja yang terkena "PHP di tikungan," tetapi Marquez juga merasakannya, bahkan beberapa kali! Bukan kedua pembalap itu saja, para penikmat Moto GP juga banyak yang baper melihat aksi Lorenzo ketika keluar dari tikungan. Sebenarnya pada GP Ceska minggu lalu, Lorenzo juga sudah mempertontonkan "porno aksi" tersebut...
Lap ke-18, Marquez masih di depan tetapi jaraknya dengan Lorenzo dan Dovi kini tinggal 0,2 detik! Dovi tampaknya sudah kesal dan berambisi untuk bisa meng-overtake Lorenzo secepatnya. Kesempatan itu akan terasa pas dilakukan justru pada saat Lorenzo akan meng-overtake Marquez!
Satu lap kemudian, Lorenzo dan Marquez wheel to wheel dan saling overtake. Berkat power Ducati yang mumpuni, kini Lorenzo memimpin di depan.
Hingga lap ke-23, Marquez hanya bisa membuntuti Lorenzo dengan kisaran jarak 0,2 detik di belakangnya. Sementara itu Dovi tampaknya sudah mengundurkan diri dari persaingan podium satu.
Ban Dovi yang tampak sudah aus, kini tak kuasa lagi untuk diajak berduel. Dovi juga tak mau memaksakan diri. Jaraknya cukup aman dari incaran Cal Crutchlow yang berada di belakangnya. Demikian juga halnya dengan Crutchlow yang membalap dengan santai untuk mengunci posisi 4.
Crutchlow sudah belajar dari GP Ceska lalu. Ketika itu Crutchlow memaksakan diri untuk bertarung rapat dengan trio Marquez, Lorenzo dan Dovi. Akibatnya ban motornya langsung aus. Sial, detik-detik terakhir menjelang balapan usai, posisi 4-nya kemudian berhasil dicuri Vale! Bagi pembalap satelit, posisi 4 itu sebenarnya sama juga dengan podium satu...
Lap ke-26, Marquez melakukan tekanan dan Lorenzo melebar. Kini Marquez berada di depan! Namun Lorenzo tidak menyerah dan balik menyerang Marquez, dan dia berhasil berkat power gede Ducati. Kini balik Lorenzo berada di depan.
Marquez yang tak sudi diasapi balik menekan lagi! This is the real battle! Tiga lap terakhir benar-benar pertarungan yang menegangkan. Kedua pembalap kemudian mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik yang mereka punya. Tidak ada lagi yang tersisa...
Strategi menjadi koentji keberhasilan Lorenzo. Diawal balapan, seperti biasa Lorenzo langsung ngebut untuk menjauhkan jarak dari rombongan pembalap medioker. Setelah itu, dia membiarkan Marquez berada di depan. Tugasnya adalah mengikuti racing-line Marquez dan menjaga tingkat keausan ban sebaik mungkin.
Ini memang keunggulan khas Lorenzo yang tak dimiliki oleh pembalap lain. Gaya riding-nya yang halus pisan membuat bannya selalu terjaga. Itulah sebabnya Lorenzo berani memilih kombinasi ban soft-soft!