Pokok masalah adalah sungai berbau, airnya berwarna hitam dan alirannya tidak lancar. Jawabannya justru terletak di masalah tadi, yaitu aliran airnya tidak lancar.
Karena tidak lancar, maka airnya akan berwarna hitam dan berbau.
Kenapa airnya tidak lancar?
Karena di dasar sungai banyak endapan sedimen dari up-stream (hulu sungai) dan juga sampah yang dibuang warga !
Lantas solusinya apa?
Sederhana saja. Lakukan pengerukan secara berkala (berkesinambungan) agar aliran air sungai lancar. Kalau aliran air sungai sudah lancar, maka pasti tidak ada lagi sedimen/sampah yang akan mengikat air dan membuatnya berwarna hitam dan berbau...
Artinya dari permasalahan diatas, kita dapat menarik kesimpulan. Kali Item ini tidak pernah atau sudah lama tidak di-revitalisasi, yang tujuannya adalah agar sungai ini mampu/tetap dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
***
Sangat menarik melihat solusi yang dipakai Pemprov DKI untuk menyelesaikan masalah Kali Item ini, yaitu dengan menyelimutinya dengan sebuah waring raksasa.
Alasan yang dipakai cukup mengejutkan,
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut waring dipasang untuk mengurangi bau tak sedap. Kasubbag Kepegawaian Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Supriyono menyebut waring ini juga untuk estetika. "Sehingga kali yang airnya hitam itu tidak terlihat langsung oleh para atlet internasional ini, jadi untuk mempercantiklah. Gubernur yang memerintahkan untuk ditutup dengan jaring," ujar Supriyono.