Yang membuat Ki Jabrik bertambah heran adalah pada malam  kejadian, dia selalu mendapat laporan bahwa ada satu atau dua anak buahnya yang menghilang secara misterius. Awalnya Ki Jabrik tidak mencurigai hubungan antara misteri kehilangan anak buahnya dengan kondisi Ki Anyar Malih, namun karena kejadian tersebut selalu berulang di setiap bulan purnama, Ki Jabrik pun merasa curiga bahwa kehilangan anak buahnya tersebut berkaitan dengan Ki Anyar Malih. Apalagi setelah di amati, peristiwa hilangnya mereka selalu bertepatan dengan kondisi Ki Anyar Malih yang sedang mengalami pucat dan berkeriput.
Malam ini adalah malam bulan purnama, Ki Jabrik mulai mengamati keadaan Ki Anyar Malih secara diam-diam. Menurut pengamatannya, malam itu wajah Ki Anyar mulai nampak pucat, kulit wajahnya juga sudah mulai terlihat ada kerutan.
Ki Jabrik yang sudah merasa curiga dengan Ki Anyar Malih, segera bersembunyi dalam kegelapan pohon yang berada di depan kediaman ki anyar Malih yang nampak remang-remang. Setelah beberapa saat menunggu di atas sebuah dahan pohon, terlihat Ki Anyar Malih sedang terburu masuk ke dalam rumahnya yang ada di tengah hutan gunung kareumbi.
Selang beberapa menit kemudian, nampak Jarpati sedang berjalan menuju kediaman ki anyar Malih. Jarpati mengucapkan salam kepada ki anyar,
"Sampurasun aki, saya Jarpati datang menghadap untuk melaksanakan perintah aki...".
Ki Anyar malih menjawab salam Jarpati dan mempersilahkannya untuk masuk
 "Ya Jarpati silahkan kamu masuk, pintunya tidak saya kunci...".
Jarpati segera masuk ke dalam ruangan ki anyar. Ki Jabrik segera mendekati pintu rumah Ki Anyar. Keadaannya masih sunyi.
Tiba-tiba terdengar suara jeritan di dalam rumah Ki Anyar Malih, seperti orang yang sedang mengalami kesakitan, namun teriakan tersebut hanya beberapa saat saja, selanjutnya rumah itu kembali menjadi sunyi, tidak terdengar suara apapun di dalam ruangan Ki Anyar.
Ki Jabrik merasa heran, karena sudah hampir tiga jam Jarpati belum juga keluar dari ruangan Ki anyar. Karena rasa penasarannya yang sudah memuncak, Ki Jabrik segera masuk ke dalam rumah Ki Anyar malih. Pelan-pelan dia membuka pintu rumah Ki Anyar malih yang tidak terkunci. Tercium aroma amis darah dan bau bangkai yang membusuk di dalam ruangan gelap milik Ki Anyar Malih. Ki Jabrik melangkah pelan, masuk dengan hati-hati. Mengendap-endap. Betapa terkejutnya ki jabrik ketika dia masuk ke dalam kamar ki anyar malih, ada banyak darah yang masih segar berserakan dimana-mana.
Namun yang paling membuat dia terkejut adalah ketika melihat Ki Anyar malih sedang memakan organ tubuh Jarpati yang nampak sudah tak bernyawa dengan kondisi yang telanjang bulat. Pakaiannya nampak berserakan di lantai dengan kondisi tersobek-sobek seperti habis di cabik oleh binatang buas. Ki Anyar Malih merasa terganggu dengan kehadiran Ki Jabrik, dia langsung marah.