Ki Jabrik sendiri merasa enggan untuk berlama-lama bersama Ki Anyar Malih. Untunglah Ki Anyar hanya datang sewaktu-waktu saja untuk mengunjungi Ki Jabrik, sebagaimana waktu itu.
Berbeda dengan kebanyakan anak buahnya yang lain, mereka bergabung karena berhasil dia taklukan, Ki Anyar justru mendatangi Ki Jabrik dan langsung menyatakan untuk bergabung dengannya. Tanpa pertarungan sama sekali. Waktu itu, Ki Anyar Malih, mengatakan ingin membantu Ki Jabrik untuk menaklukan dunia persilatan di tatar pasundan. Ki Jabrik menyetujui permintaan dari Ki Anyar Malih waktu itu.
Kembali ke masa lalu, Ki Jabrik dan Ki Anyar Malih pertama kali bertemu sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu. Waktu itu hari sudah malam. Malam yang sunyi tanpa bulan dan bintang. Terdengar suara auman serigala yang saling bersautan. Angin tiba-tiba berhembus kencang dan menerpa dedaunan. Hujan gerimis pun turun dengan rintik-rintik. Tiba-tiba ada asap turun dari langit dan menyelimuti padepokan KI Jabrik.
Setelah itu munculah seorang lelaki yang nampak masih muda dengan di dampingi seorang gadis yang cantik. Lelaki itu menggunakan pakaian pendekar yang serba putih. Wajah lelaki itu terlihat begitu tampan, kulitnya putih bersih dengan Rambut panjang nan hitam. Matanya yang tajam dengan senyum sungging menambah aura ketampanannya. Â Tubuhnya yang langsing membuat Ki Jabrik menyangka Ki Anyar Malih adalah seorang perempuan. Kalau saja Ki Anyar Malih tidak memperkenalkan diri, Ki Jabrik pasti akan menyangka Ki Anyar Malih itu adalah seorang perempuan.
"Ha...ha...Kamu yang bernama Ki jabrik, Ya...?"
"Nyai Siapa....?" Kata Ki Jabrik
"Ha...ha...Saya bukan perempuan Ki Jabrik...Saya seorang seorang lelaki seperti kamu...nama saya Ki Anyar Malih...Saya datang ke sini untuk bergabung dengan kamu, Ki Jabrik..." Kata Ki Anyar Malih waktu itu .
Ki Jabrik terhenyak,
"Oh, Maaf aki..." Ki Jabrik meminta maaf.
Ki Anyar Malih tersenyum mendengar permintaan maaf Ki Jabrik.
"Tak di sangka, seorang Ki Jabrik yang terkenal karena kehebatan dan kekejamannya, justru adalah seorang yang punya etika kesopanan"