"Iya Rama...saya yakin si teteh pasti tidak sembarangan di dalam urusan sepenting ini....saya sangat mengenal pribadinya...pastinya Rama sendiri jauh lebih mengenal pribadi si teteh di banding yang lain...".
Raden Surya Atmaja pun menghela nafas.
"Iya...eyang...Rama...adik...saya tulus menyayangi kang Someh...saya menikah dengan Kang Someh  tanpa ada paksaan dari siapa pun juga ... semuanya sudah saya pertimbangkan secara masak-masak...".
Kata Dewi Sekar.
Raden Surya Atmaja menganggukan kepala, dia meminta maaf kepada Dewi Sekar
"Iya nyai...Rama minta maaf...ya sudahlah... walau Rama tidak setuju...tapi karena kamu sudah memutuskan demikian...Rama sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi...semuanya terserah kamu yang menjalani...tapi di padepokan ini kamu tidak boleh tinggal satu atap dengannya...dia harus tidur di ruangan lain...yang terpisah dengan kamu...".Â
Dewi Sekar merasa bahagia mendengar ucapan ayahnya. Dia tahu bahwa ayahnya masih merasa tidak ikhlas menerima Jaka Someh sebagai menantu. Namun yang penting untuk saat ini, ayahnya sudah bisa menerima keputusannya menikah dengan Jaka Someh.Â
"Iya, Rama. Biar Kang Someh tidur bersama adik Arya Rajah...., tidak apa-apa kan adik...?".
Dewi Sekar meminta izin adiknya agar Jaka Someh tidur bersamanya.
"Iya...teteh...tidak apa-apa..saya justru senang...".
Jawab Arya Rajah menenangkan kakak perempuannya.. Raden Surya Atmaja yang melihat kedua anaknya membela Jaka Someh, hanya bisa terdiam pasrah.